JAKARTAMU.COM | Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meminta warga Muhammadiyah benar-benar serius membesarkan BPRS Matahari, satu-satunya bank syariah milik Persyarikatan di Jakarta. Hal ini disampaikan dalam acara Hari Bermuhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kramat, Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Menurut Anwar, Muhammadiyah selama ini menyimpan dana dalam jumlah besar di bank-bank umum, namun justru kesulitan ketika mengakses pembiayaan dari bank tersebut. “Uang kita di bank itu antara Rp2,1 sampai Rp2,5 triliun, tapi pembiayaan yang dikucurkan ke kita hanya Rp1,3 triliun. Padahal itu uang kita sendiri,” ujarnya di hadapan ratusan peserta.
BPRS Matahari saat ini sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai BPRS milik UMKM yang sebelumnya merupakan bank konvensional. Target berikutnya adalah mengonversinya menjadi bank umum syariah. Namun, Anwar menekankan bahwa proses ini hanya bisa berjalan jika didukung secara konkret oleh warga Muhammadiyah.
Dia menyebut nama Sekretaris PWA DKI Jakarta Syamsidar Siregar sebagai pihak pertama yang merespons ajakan itu dengan kesediaan menempatkan dana sebesar Rp15 miliar. Beberapa institusi pendidikan dan amal usaha Muhammadiyah lainnya seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) juga dikabarkan akan ikut menyuntikkan modal. Dia pun berharap kampus-kampus Muhammadiyan yang lain melakukan hal yang sama.
Tak lupa, dia pun meminta rumah sakit Muhammadiyah ikut menempatkan dananya di BPRS Matahari agar kekuatan modal bank tersebut meningkat. Dalam jangka menengah, ia mendorong konsolidasi antar-BPRS di berbagai kota agar bisa dikembangkan menjadi bank syariah yang mampu bersaing secara nasional.
Anwar menilai penguasaan terhadap instrumen keuangan merupakan bagian dari kemandirian umat. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen Muhammadiyah untuk menjadikan BPRS Matahari sebagai proyek bersama yang layak dipertaruhkan.
“Kalau bukan kita yang menguatkan bank kita sendiri, siapa lagi? Kita bisa mulai dari yang kecil seperti BPRS, karena untuk mendirikan bank umum syariah butuh modal Rp10 triliun. Tapi BPRS hanya butuh beberapa miliar,” ujar Anwar.
Rektor UTM Jakarta, Prof Agus Suradika menyambut baik apa yang disampaikan Anwar Abbas. Sebelum menempatkan modal, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menerbitkan instruksi untuk dosen, karyawan dan mahasiswa. “Jadi, yang dilakukan dalam waktu dekat adalah membuka rekening BPRS. Mahasiswa dan dosen kami meminta membuka rekening BPRS Matahari,” kata Agus.