JAKARTAMU.COM | Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengingatkan kepada generasi muda agar tidak merasa tabu atau anti dengan dunia politik.
“Bangsa ini lahir, tumbuh, dan berkembang berkat generasi muda yang peduli dan aktif dalam dunia politik,” ujar Viva Yoga saat menjadi narasumber Akademi Politik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Jakarta, Sabtu (7/12/2024).
Dalam kegiatan bertema Membumikan Gerakan Politik Muhammadiyah Demi Indonesia Berkemajuan, Viva Yoga mengatakan generasi muda harus tahu sejarah pergerakan Bangsa Indonesia. Hal demikian penting karena pergerakan Indonesia digerakan dan dimotori oleh anak-anak muda.
Baca juga: Zakiyuddin Harahap, Sosok di Balik Kemenangan Telak Rico Waas di Kota Medan
“Mulai berdirinya Budi Utomo, Sumpah Pemuda 1928, Gerakan Mahasiswa 1966 dan 1998 adalah gerakan yang dilakukan oleh anak-anak muda,” tuturnya.
Viva Yoga mengatakan, mereka tidak hanya aktif dalam dunia pergerakan melawan kolonialisme namun juga mendirikan partai politik.
“Soekarno, Hatta, Syahrir, dan pemuda yang lainnya adalah anak muda di masanya yang peduli pada politik,” lanjut dia.
Mengisi kekuasaan dari kalangan anak muda terdidik, tercerahkan, dan peduli pada bangsa dan negara menurut Wakil Ketua Umum PAN itu sangat vital. Dirinya membayangkan bagaimana kalau kekuasaan diisi oleh para perampok, jambret, dan tukang copet.
“Bagaimana kelak produk politik, undang-undang, dan pasal-pasalnya bila kekuasaan diisi oleh mereka,” ujarnya. ”Aspirasi rakyat pun tidak akan tertampung dalam kebijakan-kebjakan lainnya,” tambahnya.
Baca juga: Konferensi Mufasir Muhammadiyah II Digelar di Uhamka
Mengajak anak muda terjun dalam dunia politik, menurutnya juga menjadi pesan Presiden Prabowo Subianto.
”Presiden selalu menyarankan agar anak-anak muda yang baik, cerdas, punya idealisme, masuk ke wilayah politik. Di sana beradu gagasan, bertempur ide dan pikiran untuk melahirkan perubahan,” ujar mantan Presidium KAHMI itu.
Akademi Politik pada 5-8 Desember 2024 itu juga menghadirkan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar.