Kamis, Juli 31, 2025
No menu items!

Sumu Perkenalkan Zendo dan Jagalaba, Bupati Kudus Buka Pintu Kolaborasi

Must Read

KUDUS, JAKARTAMU.COM | Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Daerah Kudus memperkenalkan dua platform digital, Zendo dan Jagalaba, kepada Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, dalam audiensi di Pringgitan Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (29/7/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama antara organisasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam membangun ekonomi lokal berbasis komunitas dan teknologi.

Koordinator Daerah Sumu Kudus, Tur Santoso, memaparkan visi dan rencana kerja SUMU yang mengutamakan penguatan pelaku usaha kecil melalui pendekatan kolaboratif. Ia menjelaskan bahwa SUMU tengah mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang melibatkan masyarakat luas dan memanfaatkan teknologi sebagai alat transformasi ekonomi.

Dua inisiatif utama yang diperkenalkan dalam audiensi ini adalah Zendo, platform layanan digital berbasis komunitas, dan Jagalaba, sistem pengelolaan keuangan yang dirancang khusus untuk pelaku UMKM. Keduanya telah digunakan secara terbatas di Kudus dan menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi usaha serta memperluas akses pasar.

“Sumu tidak hanya menjadi tempat bertemunya pelaku usaha warga Muhammadiyah. Kami ingin menjadi mitra strategis bagi siapa pun yang ingin menggerakkan ekonomi masyarakat secara mandiri dan inovatif,” ujar Tur Santoso.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap kerja sama lintas sektor semacam ini. Ia melihat Zendo dan Jagalaba sebagai bagian dari solusi atas tantangan ekonomi daerah, terutama dalam hal digitalisasi dan penguatan daya saing UMKM.

“Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk kolaborasi antara SUMU, Zendo, Jagalaba, dan Pemerintah Kabupaten Kudus. Ini adalah langkah strategis dalam mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif yang dinamis dan mandiri di daerah ini,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan ekonomi daerah tidak dapat bertumpu pada pemerintah semata. Dibutuhkan keterlibatan aktif organisasi masyarakat dan pelaku usaha dalam menyusun dan menjalankan program-program berbasis kebutuhan lokal. Ia juga menekankan pentingnya dukungan terhadap startup dan pelaku UMKM agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti peluang kolaborasi melalui program-program lintas sektor yang aplikatif. Sumu berharap pengembangan ekosistem ekonomi digital di Kudus bisa menjadi model yang diterapkan di daerah lain, sekaligus memperkuat posisi Muhammadiyah dalam pembangunan berbasis masyarakat.

Warga Adat Jimbaran Wadul BP Taskin, Minta Hak Mereka Dikembalikan

JAKARTAMU.COM | Rombongan warga Desa Adat Jimbaran, Bali, mengadukan nasib mereka ke Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di...

More Articles Like This