JAKARTAMU.COM | Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mendorong perubahan peran guru dalam proses belajar-mengajar. Ini lantaran tantangan pendidikan saat ini jauh berbeda dibandingkan 20 bahkan 10 tahun lalu.
Ia menyebut pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) Kemendikdasmen yang digelar di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka), menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat metode pengajaran yang relevan dengan tantangan zaman.
“Jadi tantangan kita semua sebagai guru atau bidang kependidikan itu ialah mengimplementasikan PM ini sebagai simbol metode pembelajaran, bukan kurikulum. Maka sebagai guru kita harus menjadi fasilitator, bukan yang menjadi maha tahu ketika mengajar di kelas,” ucap Fajar dalam pembukaan pelatihan yang berlangsung di Aula AR. Fachrudin, Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Senin (21/7).
Ia juga menyoroti bahwa pendidikan di DKI Jakarta berada beberapa langkah lebih maju dibanding wilayah lain seperti kabupaten, sehingga pelatihan semacam ini penting sebagai upaya meratakan kualitas pendidikan nasional demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pelatihan Pembelajaran Mendalam ini diselenggarakan oleh Uhamka bekerja sama dengan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) DKI Jakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh guru jenjang PAUD, PNF, SD, SMP, SMA, dan kepala sekolah dari lima wilayah administratif DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
Rektor Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro, menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara Uhamka dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang sebelumnya telah terjalin dalam sosialisasi Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Uhamka sangat bersedia memfasilitasi kegiatan yang bermakna seperti ini agar berjalan lancar dan sukses. Sehingga melalui pelatihan ini hasilnya dapat diimplementasikan dengan baik di sekolah,” tutur Prof. Gunawan.
Ketua panitia, Saiful Bari, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan abad ke-21 yang mengedepankan pembelajaran bermakna dan menggembirakan.
“Pelatihan untuk kepala sekolah berlangsung, mulai dari tanggal 21 Juli – 25 Juli 2025. Sedangkan untuk guru SD-SMA mulai dari tanggal 21 Juli – 26 Juli 2025 dan keseluruhan peserta berjumlah 1881 dari wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu,” ujar Saiful.