GAZA, JAKARTAMU.COM | Kementerian Kesehatan Palestina meluncurkan kampanye global untuk menyelamatkan anak-anak di Gaza yang tengah menghadapi bencana kemanusiaan. Kampanye ini diluncurkan di Kompleks Medis Nasser, depan Gedung Tahrir sejak Kamis (1/5/2025).
Para pejabat kesehatan, advokat kemanusiaan, dan perwakilan media, dengan mata berkaca-kaca menyoroti kondisi tragis yang dihadapi anak-anak di Gaza. Mereka menyerukan intervensi internasional segera untuk menghentikan pembantaian yang dilakukan secara sistematis, dan mengakhiri kelaparan akibat blokade yang sengaja dipraktekkan oleh rezim Zionis.
“Menyelamatkan anak-anak Gaza bukanlah pilihan, tetapi sebuah keharusan moral dan kemanusiaan yang mendesak!” Kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya. Dunia hanya dapat melihat tragedi ini tanpa bisa berbuat apa-apa.
Sejak dua bulan terakhir, penyeberangan perbatasan di Gaza diblokade, sehingga pasokan makanan dan obat-obatan terhenti. Akses air juga diputus secara sengaja, memperparah krisis kemanusiaan. Seakan-akan rezim Zionis ingin melihat anak-anak Gaza mati kelaparan dan kehausan.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 16.278 anak telah tewas akibat konflik, setara dengan satu anak tewas setiap 40 menit. Bayangkan! Satu anak tewas setiap 40 menit, sementara dunia internasional hanya diam! Lebih memprihatinkan lagi, 311 bayi yang baru lahir tewas selama perang, menunjukkan betapa rentannya bayi dalam situasi mengerikan ini.
Kerusakan parah pada pusat layanan kesehatan primer mengakibatkan anak-anak dan ibu hamil kehilangan akses terhadap perawatan medis yang sangat penting. Seolah-olah rezim Zionis ingin membunuh anak-anak Gaza tidak hanya dengan bom, tetapi juga dengan penyakit. Selain itu, 51% dari obat-obatan penting untuk ibu dan anak, termasuk suplemen terapi, vitamin, dan vaksin, tidak tersedia, semakin menguras infrastruktur kesehatan yang sudah terpuruk.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa masuknya vaksin polio terus dihalangi, mengancam runtuhnya kampanye pencegahan penyakit. Blokade telah memperburuk kekurangan gizi akut di kalangan anak-anak Gaza. Data resmi mencatat bahwa 57 anak tewas akibat kelaparan dan komplikasi yang terkait. Kejinya rezim Zionis yang inginkan anak-anak Gaza mati lemas.
Situasi ini semakin memburuk ketika beberapa anak tewas dalam serangan langsung ke dapur umum amal saat berusaha mendapatkan jatah makanan.
“Situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menuntut tindakan global yang mendesak dan terkoordinasi untuk menghentikan genosida, mencabut blokade, dan melindungi anak-anak Gaza dari penderitaan lebih lanjut,” tegas Kementerian Kesehatan Gaza. Tapi apakah dunia internasional akan mendengar seruan ini? Atau akan tetap diam, menonton anak-anak Gaza mati perlahan?
Sumber : Al-Mayadeen