JAKARTAMU.COM | Di Australia, kepedulian sosial bukan sekadar wacana, melainkan nyata dalam aksi. Ada lembaga sosial yang membagikan makanan gratis setiap hari kepada siapa saja yang membutuhkan. Tak peduli agama, kewarganegaraan, atau latar belakang sosial, semua diterima dengan tangan terbuka.
Tak ada syarat rumit. Tak perlu membawa surat keterangan miskin atau menjawab pertanyaan seputar penghasilan. Satu-satunya yang diminta hanyalah kartu identitas atau paspor, sekadar pencatatan sederhana.
Dan bantuan ini bukan sekadar simbolis. Bukan hanya sepotong roti atau sekilo susu. Setiap orang yang datang diwajibkan membawa satu troli penuh berisi berbagai kebutuhan pangan—roti, susu, buah-buahan, keju, minyak, bawang, kentang, wortel, dan banyak lagi.
Awalnya, banyak yang ragu. Masak iya, orang yang punya mobil tetap boleh mengambil? Tapi kenyataannya, program ini memang terbuka untuk semua. Bahkan mereka yang datang dengan Mercedes-Benz tetap bisa mengisi troli mereka tanpa rasa canggung.

Di sini, berbagi bukan tentang siapa yang paling membutuhkan, melainkan soal memastikan tak ada yang kekurangan. Sebuah konsep kedermawanan yang melampaui batas sosial, menegaskan bahwa membantu sesama tak perlu mempertanyakan latar belakang—cukup dengan kepedulian dan niat tulus untuk berbagi. (Dwi Taufan Hidayat)