JAKARTAMU.COM | Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), Jumat (27/12/2024). Acara peluncuran yang digelar di Gedung Kemendikdasmen tersebut dimeriahkan drama musikal Kemah Anak Indonesia Hebat bersama iringan Dwiki Dharmawan Light Orchestra. Dalam acara ini diserahkan pula apresiasi kepada tujuh pemenang Kreasi Lagu Anak Nusantara (Kelana) dari 1.936 pencipta yang mendaftarkan lagu.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam sambutannya menjelaskan ide KAIH merupakan upaya untuk memperkuat pembangunan karakter bangsa sebagai bagian dari pendidikan. Menurut Mu’ti, pendidikan tak bisa hanya dipahami sebagai proses mengasah kemampuan akademik, tetapi juga menanamkan kebiasan-kebiasaan baik.
Mu’ti menegaskan, gerakan ini adalah upaya membangun genarasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga punya kecerdasan sosial serta kecerdasan spiritual. Hal ini menjawab kekhawatiran banyak orang, misalnya tentang kebiasaan terlambat tidur dan bangun anak-anak masa kini.
”Generasi sekarang ada yang menyebut sebagai nokturnal. Tidur terlambat bangun juga terlambat. Yang muslim, salat subuh jam 7 pagi saat matahari sudah tinggi. Lewat gerakan ini orang tua juga dituntut memberikan teladan. Jangan sampai yang membangunkan malah anaknya,” kata Mu’ti
Dia berharap bahwa KAIH menjadi gerakan penyadaran yang meluas karena sukses gerakan ini mensyaratkan peran aktif pemerintah hingga sekolah, guru sampai keluarga.
”Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini menggambarkan tradisi dan nilai utama bangsa Indonesia yang memiliki kuat pada agama. Itu sebabnya peran tokoh agama, tokoh agama dan rumah-rumah ibadah ikut menentukan suksesnya gerakan ini,” tutur Mu’ti.
Mukti menegaskan, gerakan adalah upaya membangun genarasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga punya kecerdasan sosial serta kecerdasan spiritual.
Gerakan 7 KAIH meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan yang sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Wacana mengenai pentingnya membangun kebiasaan tersebut sudah disampaikan Mu’ti dalam berbagai kesempatan.
Sekjen Kemendikdasmen Suharti mengatakan, gerakam ini hanya langkah awal untuk menciptakan generasi yang sehat cerdas berkarakter unggul, sebagamana asta cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
”Sistem pendidikan nasional tak hanya berorientasi pada kecerdasan akademik tetapi juga penanaman budi pekerti sejak dini,” katanya.
Kemendikdasmen, kata Suharto, mendorong partisipasi aktif banyak pihak agar program ini terlaksana dengan baik dan berkelanjutan. Baik orang tua, guru, masyarakat, termasuk media mesti berperan menginternalisasi kebiasaan-kebiasaan baik tersebut.
”Dalam acara ini kami mengundang 18 kementerian dan lembaga, perwakilan Dinas Pendidikan seluruh Indonesia, orang tua, juga komunitas masyarat,” tuturnya.
