Minggu, Mei 18, 2025
No menu items!
spot_img

Lazismu DKI Diminta Adopsi Strategi Penghimpunan ZIS Baznas

Must Read

JAKARTAMU.COM | Sekretaris Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Pusat Gunawan Hidayat, ST, MT, mendorong Lazismu DKI Jakarta untuk memperkuat sinergi dalam ekosistem pengelolaan zakat di Jakarta. Salah satunya dengan belajar dari keberhasilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta yang mampu menghimpun 47 persen ZIS dari masyarakat, di luar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMD.

“Baznas DKI berhasil mengumpulkan hampir setengah pendapatannya dari sektor di luar BUMD dan instansi pemerintah. Ini adalah best practice yang perlu dipelajari oleh para amil Lazismu se-DKI melalui technical meeting atau pendampingan teknis,” ujar Gunawan kepada Jakartamu.com seusai pembukaan Rakerwil Lazismu DKI Jakarta 2025 di RSIJ Pondok Kopi, Minggu (18/5/2025).

Menurut dia, potensi zakat di DKI Jakarta sangat besar, bahkan bisa mencapai triliunan rupiah. Namun kontribusi Lazismu sebagai bagian dari ekosistem zakat di Ibu Kota masih perlu diperkuat agar bisa berperan lebih optimal dalam meningkatkan penghimpunan zakat secara provinsi.

Untuk itu, Gunawan menyarankan agar Lazismu DKI Jakarta membuat pilot project pada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang sudah menunjukkan kinerja baik. Salah satu contohnya PDM Jakarta Timur.

“Lazismu Wilayah DKI perlu menetapkan PDM yang sudah baik sebagai percontohan. Jadi nanti PDM-PDM lain bisa belajar ke sana. Tidak perlu repot-repot membina dari awal karena mereka bisa datang dan sekolah manajemen tata kelola zakat di PDM Jakarta Timur,” katanya.

Strategi serupa juga perlu diterapkan di tingkat kantor layanan (KL). Gunawan menyarankan agar KL yang dijadikan model bukan hanya yang berada di amal usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit atau perguruan tinggi, melainkan juga di masjid-masjid Muhammadiyah yang berinteraksi langsung dengan publik umum.

“Nanti misalnya ada 100 KL di DKI, cukup satu saja yang dijadikan pusat pelatihan. Mereka bisa jadi instruktur bagi KL lain. Ini jauh lebih efisien ketimbang harus terus melakukan pelatihan klasikal,” ujarnya.

Kritik Masalah Kesinambungan Kepengurusan

Dalam kesempatan ini, Gunawan menyampaikan kritiknbya terhadap tradisi pada proses pergantian kepengurusan di lembaga-lembaga penghimpun ZIS, tak terkecuali di Lazismu. Ia mengkritik praktik pergantian total pengurus setiap ada permusyawaratan Muhammadiyah, yang dinilainya dapat mengganggu kontinuitas dan merugikan investasi sumber daya manusia.

“Salah satu penyakit kronis pengelolaan zakat adalah penggantian total pengurus setiap musyawarah. Akibatnya, amil yang baru harus belajar dari nol. Ini sangat merugikan,” tegasnya.

Ia mengingatkan agar dalam setiap musyawarah, baik tingkat daerah maupun cabang, tidak mengganti pengurus KL Lazismu secara menyeluruh demi menjaga kesinambungan penghimpunan dana zakat.

Lazismu DKI Jakarta Siapkan Program Bangsalmu Gandeng Tiga RSIJ

JAKARTAMU.COM | Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) DKI Jakarta sedang menyiapkan program baru bernama Bangsalmu. Program...
spot_img
spot_img
spot_img

More Articles Like This