JAKARTAMU.COM | Majelis Umum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (26/5/2025) mengadopsi resolusi PBB untuk mengizinkan bendera Negara Palestina dikibarkan di markas besar organisasi tersebut. Keputusan diambil setelah 95 negara anggota memberikan dukungan. Empat negara yaitu Israel, Hungaria, Republik Ceko, dan Jerman, menyatakan menolak, sedangkan 27 negara lain memilih abstain.
Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Ibrahim Khraishi, dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum, menyebut resolusi ini sebagai langkah simbolis yang menegaskan keberadaan Palestina sebagai bagian dari komunitas internasional yang berkontribusi dalam isu-isu kesehatan global. “Kami berharap segera memperoleh keanggotaan penuh di WHO dan seluruh lembaga PBB,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Israel menilai resolusi ini tidak logis dan menuduh WHO telah mempolitisasi tugasnya. Menanggapi hal tersebut, Khraishi menegaskan bahwa setelah 19 bulan genosida terhadap rakyat Palestina, sudah sewajarnya keanggotaan Israel dalam organisasi internasional dipertimbangkan kembali.
Palestina saat ini berstatus sebagai “negara pengamat” di WHO. Baru-baru ini, Majelis Umum juga menyetujui keanggotaan Palestina dalam Regulasi Kesehatan Internasional WHO—sebuah sistem hukum yang mengatur hubungan antara kementerian kesehatan nasional dan WHO, khususnya dalam penanganan darurat kesehatan, epidemi, dan pandemi.
Langkah ini dinilai sebagai lompatan penting yang memungkinkan Palestina memperoleh dukungan internasional dalam situasi darurat kesehatan, serta memperkuat mekanisme kerja sama dan koordinasi global untuk memberikan layanan kesehatan yang layak bagi masyarakat Palestina.
Sumber : WAFA
