JAKARTAMU.COM | Lapangan FKIP Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (Uhamka), Jakarta, berubah menjadi panggung yang meriah, Kamis (10/7/2025) siang. Suara tawa dan tepuk tangan terdengar ketika para mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah mementaskan Lenong.
Pentas Lenong ini adalah kreativitas untuk ujian akhir mata kuliah Sejarah dan Kebudayaan Betawi. Alih-alih menjawab soal tertulis, para mahasiswa diminta untuk “menjawab” lewat aksi panggung, menghidupkan kembali cerita-cerita rakyat Betawi yang pernah mewarnai masa kolonial di Jakarta.
Dekan FKIP Uhamka, Dr. Purnama Syae Purrohman, yang hadir langsung menyaksikan pertunjukan, tampak antusias. Baginya, pertunjukan ini adalah cara yang efektif dan menyenangkan untuk menanamkan pemahaman sejarah.
“Pertunjukan lenong ini merupakan luaran proyek dari mata kuliah Sejarah Betawi. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengembangkan soft skill melalui praktik langsung, terutama dalam merekonstruksi kehidupan masyarakat Betawi di masa kolonial,” ujarnya.
Di barisan penonton, para dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan ikut larut dalam tawa dan kekaguman. Humor khas Lenong, dengan sindiran sosial yang tajam namun menggelitik, seakan menjembatani masa lalu dan masa kini.
Merina, dosen pengampu mata kuliah Sejarah dan Kebudayaan Betawi, mengungkapkan bahwa format tugas akhir ini dipilih agar mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan unsur budaya yang dipelajari, sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi lokal kepada sesama generasi muda.
“Kegiatan ini juga sebagai upaya memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada generasi sekarang. Apalagi Uhamka berada di Jakarta, rumah utama budaya Betawi,” tuturnya.