Jumat, Juli 18, 2025
No menu items!

Mendorong Lazismu sebagai Pilot Project Konsolidasi Ekonomi lewat Bank Syariah Matahari

Must Read

Oleh Lambang Saribuana | Ketua Lazismu DKI Jakarta

MOMENTUM bersejarah itu telah tiba. Pimpinan Pusat  Muhammadiyah secara resmi telah mengumumkan eksistensi Bank Syariah Matahari, satu satunya bank syariah milik persyarikatan. Tidak ada bank di persyarikatan, kecuali BSM.

Pengumuman ini bak gemericik air di gurun pasir yang tandus dan gersang.  Bolehlah dilukiskan bahwa kader akar rumput bagaikan serombongan kabilah yang sangat mendambakan air. Air itu adalah Bank Syariah Matahari.

Sebagaimana yang disampaikan oleh ayahanda kita, Dr. Anwar Abbas, “Bank Syariah Matahari merupakan Lembaga keuangan milik persyarikatan yang bertujuan mendukung penguatan ekonomi umat melalui prinsip syariah yang berkeadilan dan berkelanjutan.”

Sangat jelas disampaikan bahwa Bank Syariah Matahari telah mengantongi izin OJK (KEP-39/D.03/2025). Termaktub juga akan himbauan yang  ditujukan ke seluruh unsur Persyarikatan (termasuk AUM dan ORTOM), untuk melakukan konsolidasi dana, bertransaksi dan berpartisipasi aktif dalam membangun  ekosistem satu satunya bank syariah milik Persyarikatan.

Bagaimana sikap Lazismu? Sebagai ketua Lazismu Wilayah DKI Jakarta saya memandang bahwa Lazismu bukan hanya dan tidak terbatas pada aktivitas filantropi semata. Lebih dari itu Lazismu adalah bagian dari ekosistem arus besar gerakan ekonomi Muhammadiyah.

Karena itu idealnya dana umat yang terhimpun di Lazismu disalurkan dan dikelola secara terintegrasi di dalam ekosistem lembaga keuangan milik Persyarikatan. Kehadiran Bank Syariah Matahari tentu sangat mendukung hal ini.

Maka dari itu Lazismu DKI Jakarta, juga Lazismu daerah dan kantor layanan, harus berani mengambil peran sebagai motor dan pioner konsolidasi dana umat ke Bank Syariah Matahari. Menjadikan dirinya pilot project melalui  rekening operasional, pengelolaan program, dan rencana penempatan dana. Lazismu DKI juga harus berkomitmen untuk melakukan edukasi kepada  muzaki, amil, AUM serta mitra agar turut berjuang membesarkan ekosistem keuangan ini.

Memang, yang tampak di permukaan adalah Bank Syariah Matahari tergolong masih kecil. Namun saya meyakini, ayahanda kita memiliki mimpi yang sangat besar untuk mewujudkan gerakan kemandirian ekonomi umat.

Hadirnya Bank Syariah Matahari dapat diterjemahakan dalam empat hal. Pertama, Muhammadiyah sedang dalam fase membangun kapal besar ekonomi berjemaah. Kedua, Bank Syariah Matahari adalah jalan pulang uang umat yang selama ini tersebar dan dinikmati orang luar. Ketiga, konsolidasi dana ini bermakna luas, yaitu kemandirian yang potensial menjadi alat pengungkit daya tawar umat.

Keempat, dalam konteks Jakarta, potensi menuju kemandirian itu sangat besar. Karena 70% perputaran uang di negeri ini ada di Jakarta.  Bayangkan, berapa banyak sirkulasi cash flow di  rumah sakit Islam, kampus-kampus, sekolah-sekolah, masjid, dan Lazismu tentunya.

Mimpi besar ayahanda kita seharusnya kita sambut dengan suka cita. Sebagai kader, hanya kata “Sami’na wa atho’na yang seharusnya terucap. Kami mendengar, dan kami taat menjalankannya.

Saya sangat berharap Lazismu di semua tingkatan di Indonesia  bisa memberi teladan dan bergerak terdepan dalam berkemajuan. Langkah kecil ini adalah bagian dari ikhtiar besar mengubah peradaban. (*)

Luncurkan Platform Sehatmu, Haedar Nashir: AI Harus Jadi Wasilah

YOGYAKARTA, JAKARTAMU | Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, menegaskan bahwa artificial intelligence (AI) adalah alat...

More Articles Like This