Selasa, Agustus 12, 2025
No menu items!

Babad Sepehi (16): Bayang-Bayang Kesetiaan

Must Read

DI balik dinginnya Pulau Penang, bayang-bayang kesetiaan pada tanah kelahiran terus membayangi hati Pangeran Mangkudiningrat dan Sultan Sepuh. Mereka tahu, meski terpisah oleh jarak dan waktu, ikatan darah dan tanggung jawab kepada rakyat tidak pernah pudar.

Sementara itu, di Jogja, simpul-simpul perlawanan yang dulu tersebar mulai bersatu. Tokoh-tokoh setia Sultan Sepuh mulai mengorganisasi diri kembali, meski dalam kondisi penuh risiko dan pengawasan ketat dari Inggris dan pihak Sultan Raja.

Jatmiko dan para pengikutnya menjadi ujung tombak perjuangan baru yang lebih sistematis dan tersembunyi. Mereka menggalang dukungan rakyat dengan cara-cara rahasia, menyebarkan berita tentang keberanian Pangeran Mangkudiningrat yang masih hidup dan berjuang walau di pengasingan.

Di tengah tekanan yang makin ketat, muncul pula konflik internal. Beberapa bangsawan mulai mempertanyakan arah perjuangan, ada yang mulai condong ke Sultan Raja demi menjaga posisi dan keselamatan.

Sultan Hamengku Buwana III sendiri mulai dilanda keraguan. Ia menyadari bahwa penguasaannya bukanlah dari rakyat yang tulus, melainkan hasil penjajahan dan intrik.

Pertemuan rahasia pun terjadi di sebuah rumah tua di sekitar Kraton, di mana para bangsawan dan tokoh perlawanan berdiskusi tentang masa depan Jogja.

Pangeran Mangkudiningrat menulis surat rahasia yang dikirimkan melalui jaringan tersembunyi, memberi arahan dan harapan agar perjuangan tidak padam.

Bayang-bayang kesetiaan itu menjadi sumber kekuatan sekaligus ujian berat bagi semua yang terlibat, menanti saat yang tepat untuk bangkit dan menuntut keadilan.

(Bersambung seri ke-17: Rencana dalam Bayang-Bayang)

Blockchain Syariah: Perebutan Panggung Ekonomi Digital

JAKARTAMU.COM | Di sebuah ruang rapat sederhana di Banyumas, Brili Agung Zaky Pradika mengusung gagasan yang jarang terdengar di...

More Articles Like This