KEPULAUAN SERIBU, JAKARTAMU.COM | Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kepulauan Seribu Ahmad Basahil menegaskan komitmen untuk menjalin sinergi lintas ormas Islam, khususnya dengan Nahdlatul Ulama (NU), dalam membangun masyarakat kepulauan.
“Ini momen gaung bahwa Muhammadiyah kini bukan hanya punya orang, tapi juga punya organisasi yang hidup. Dan ke depan, kami ingin bergandengan tangan dengan PCNU Kepulauan Seribu untuk membangun umat bersama,” kata Basahil dalam wawancara seusai pelantikan PDM Kepulauan Seribu di Pulau Pramuka, Minggu (11/5/2025).
Basahil mengungkapkan, masyarakat Kepulauan Seribu memiliki akar tradisi keagamaan yang kuat, yang sebagian besar bersumber dari lingkungan NU. Karena itu, pendekatan kolaboratif dinilainya lebih relevan ketimbang konfrontatif.
“Kita tidak bisa masuk dengan gaya ceramah konvensional. Dakwah bil-lisan itu sudah banyak yang tidak efektif. Kita butuh kerja nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Basahil, sejumlah tradisi lokal seperti selamatan kematian dan pemaknaan keagamaan tertentu harus dihadapi dengan pendekatan kultural. “Kita pahami itu sebagai adat, bukan syariat. Jadi kita tidak bisa frontal. Dakwahnya pelan-pelan,” katanya.
Kepengurusan PDM Kepulauan Seribu yang baru terbentuk ingin membina ranting-ranting di sembilan titik padat penduduk. Untuk itu, kerja sama dengan MUI, FKUB, DMI, dan PCNU akan menjadi langkah strategis untuk menciptakan harmoni dan membangun kesadaran keagamaan yang moderat di tengah masyarakat pesisir.
“Kami sudah bicara dengan Ketua PCNU Kepulauan Seribu, Saudara Fahrul. Kami sepakat untuk kolaborasi kegiatan yang membawa manfaat langsung ke masyarakat. Kita belajar bareng, jangan buru-buru, yang penting diterima masyarakat dan langgeng,” jelasnya.
Basahil juga merencanakan program pembinaan organisasi otonom seperti Ikatan Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, serta inventarisasi alumni Muhammadiyah di berbagai kampus untuk ikut menggerakkan dakwah di Kepulauan Seribu.
“Siapa lagi yang mau menghidupkan Muhammadiyah kalau bukan alumninya sendiri?” kata dia.