JAKARTAMU.COM | DKI Jakarta memiliki anggaran terbesar di Indonesia. Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin menyatakan APBD DKI Jakarta 2026 diajukan sebesar Rp96,4 triliun, merupakan tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia.
Sebagai perbandingan, Jawa Barat yang jumlah penduduknya berkali-kali lipat lebih besar, hanya memiliki APBD sekitar Rp30 triliun. Sayangnya, masih ada ratusan ribu warga DKI Jakarta yang berusia produktif masih menganggur. Kondisi ini dikhawatirkan memicu masalah sosial yang lebih luas.
Selain menjadi sumber penghasilan, pekerjaan juga menentukan kesehatan dan kesejahteraan. Bagi generasi muda, pekerjaan menjadi pintu untuk keluar dari kemiskinan dan ketimpangan. Tingginya pengangguran di usia produktif mengancam keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Suhud menyebut ada sekitar 600 ribu warga ibu kota yang tidak memiliki pekerjaan. ”Banyak yang mengaku pancasilais, tapi korupsi di semua lini,” kata Suhud saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di SMK Al Kautsar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/8/2025).
Ia mencontohkan, di salah satu RT di Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara, terdapat 500 warga yang menganggur. “Kalau 500 orang berkumpul dalam satu komunitas tanpa pekerjaan, wajar saja jika potensi tawuran tinggi. Ini masalah sosial dan tantangan bersama,” ujarnya.
Pekan lalu, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, M. Taufik Zoelkifli, juga meminta pemerintah provinsi lebih serius menangani pengangguran terbuka, khususnya di kalangan generasi muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta menunjukkan bahwa mayoritas pengangguran di ibu kota berasal dari kelompok usia 15–29 tahun.
Fraksi PKS mengapresiasi program pelatihan kerja yang sudah ada, tetapi menilai jumlah dan jenis pelatihan belum cukup menjawab kebutuhan zaman. Mereka mendorong agar anggaran pengembangan SDM anak muda ditingkatkan secara signifikan. (*)