Sabtu, Juli 5, 2025
No menu items!

PCM Matraman Gelar HBM ke-102 Usung Tema Imamah, Jam’iyah dan Jama’ah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Matraman Jakarta Timur menggelar Hari Bermuhammadiyah (HBM) seri ke-102; Dengan mengankat tema: Konsep Imamah, Jam’iyah dan Jama’ah Perspektif Muhammadiyah, berlangsung di Masjid At Taqwa, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kayumanis Jaktim, Ahad, (18/5).

Dalam HBM ke 102 itu, narasumber dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Al-Ustadz Reza Prima Matondang M.E.I., mengupas tema kajian bekaitan dengan imamah, jama’iyah dan jama’ah.

Ia menjelaskan, konsep imamah, jama’iyah, dan jama’ah punya makna penting sebagai landasan dalam berorganisasi serta melaksanakan da’wah Islam yang bertujuan untuk implementasi amar ma’ruf nahi mungkar.

Imamah dalam pandangan Muhammadiyah, ungkap Reza, lebih bermakna pada kepemimpinan baik kepemimpinan spiritual maupun struktural. Sedangkan imam, memiliki tugas dan fungsi menuntun ummat dalam menjalankan ajaran Islam yang bersumberkan Alqur-an dan Sunnah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam (Saw).

“Imamah berarti kepemimpinan. Kalau iman, adalah pemimpin dalam arti non-fisik, bukan berwujud sosok, akan tetapi berkiblat kepada Alqur-an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam,” jelas Reza.

Ia kemudian mengemukakan bahwa pengertian imam itu adalah pemimpin yang posisinya ada di depan. “Kalau di belakang imam namanya jama’ah. Dan jama’ah adalah yang dipimpin imam,” sebut dia.

Mengenai jama’ah, jelas Reza, adalah komunitas atau ummat yang manyatu dalam upaya menjalankan syariat dengan mengikuti imam. “Dalam hal ini, jamaah bukan bermakna fisik namun non-fisik. Syaratnya, sederhana yaitu sepahaman dengan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya. Maka yang sepaham ini termasuk jama’ah,” jelasnya.

Sedangkan jam’iyah merupakan wadah atau wahana yaitu organisasi atau persyarikatan. Di dalam jam’iyah inilah berbagai program dijalankan; Dengan bertujuan untuk mewujudkan kebermanfaatan bagi masyarakat luas.

“Pengimplementasian program bisa melalui Amal Usaha Muhammadiyah. Misalnya majelis tabligh menyelenggarakan kajian-kajian, Pendidikan dan pelatihan juru da’wah yang tujuannya berkaitan dengan upaya menghadapi perkembangan zaman. Majelis Diskdasmen misalnya membuat amal usaha pendidikan dengan mendirikan sekolah, dan lain-lain,” ungkap dia.

Ada pun aset amal usaha yang dibangun Muhammadiyah selama ini, kepemilikannya dapat dikatagorikan bersifat jam’iyah, bukan perorangan. Dan amal usaha di dalam persyarikatan, tidak hanya untuk tercapainya bidang fisik, namun juga meliputi non-fisik yang terkait dengan karakteristik qur-ani, keimanan serta pembangunan mental-spiritual menuju terciptanya insan kamil dan berakhlaq mulia. (*)

LPPAIK UM Bandung Desak Dunia Hentikan Kekejaman Israel di Palestina

BANDUNG, JAKARTAMU.COM | Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPPAIK) Universitas Muhammadiyah Bandung mengecam keras kekerasan brutal Israel terhadap...

More Articles Like This