YOGYAKARTA, JAKARTAMU.COM | Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak seluruh jaringan relawan kebencanaan Muhammadiyah terlibat aktif dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di tahun ajaran baru 2025/2026. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi membangun Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan meningkatkan literasi pengurangan risiko bencana (PRB) di lingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Melalui surat edaran resminya, LRB PP Muhammadiyah meminta agar LRB PWM dan PDM menjalin koordinasi teknis dengan kepala sekolah serta Majelis Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah setempat. Kerja sama itu menjadi dasar integrasi materi PRB ke dalam agenda MPLS, yang selama ini dikenal sebagai kegiatan pengenalan lingkungan belajar bagi peserta didik baru.
“Ini momen strategis untuk menanamkan kesadaran risiko sejak dini kepada warga sekolah, terutama siswa baru,” kata Budi Santoso, Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah.
Beberapa bentuk kegiatan yang disarankan meliputi pengenalan potensi ancaman dan risiko bencana di lingkungan sekolah, pelatihan peran warga sekolah dalam menciptakan sekolah aman bencana, hingga simulasi penyelamatan saat terjadi bencana.
Inisiatif ini juga selaras dengan semangat MPLS Ramah yang digagas Kemendikbudristek, yaitu menghadirkan pengalaman belajar yang mindful, meaningful, dan joyful. Selain mengenalkan kurikulum dan budaya sekolah, MPLS versi Muhammadiyah tahun ini ditambah muatan karakter dan daya tahan menghadapi kondisi lingkungan yang dinamis.
Bagi LRB Muhammadiyah, keterlibatan dalam MPLS bukan semata soal edukasi kebencanaan, melainkan juga cermin sinergi kelembagaan dan wujud konkret komitmen Muhammadiyah dalam menyiapkan generasi tangguh bencana. “Sekolah harus menjadi ruang aman untuk belajar, dan itu hanya mungkin kalau kesiapsiagaan ditanamkan sejak awal,” tambah Budi. (*)