Minggu, Mei 18, 2025
No menu items!

80 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel Sehari Penuh

Must Read

JAKARTAMU.COM | Hujan kematian berulang kali turun dari langit Gaza. Namun seperti biasa, dunia tetap bungkam.

Serangan udara Israel tak kenal ampun pada Sabtu (17/5/2025) merenggut nyawa sedikitnya 80 warga Palestina yang tak berdosa. Angka ini hanya sebagian kecil dari kekejaman biadab yang terus dilakukan Israel tanpa sedikit pun rasa empati manusia. Sebanyak 34 korban di antaranya berasal dari Kota Gaza dan bagian utaranya.

Hal ini membuktikan bahwa serangan demi serangan yang dilancarkan Israel memang didesain secara sistematis. Tujuannya menghancurkan kehidupan warga sipil, melumpuhkan mental mereka, sehingga memudahkan jalan Israel untuk mengklaim wilayah baru.

Dalam serangan keji itu, dua saudara kandung Saleh dan Doaa Suleiman Baraka yang tak berdaya, menjadi korban. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, berubah menjadi kuburan.  Satu serangan menghantam menara tempat tinggal di Kota Hamad,  sementara serangan lain membumihanguskan rumah di Abasan al-Kabira. Ini bukan perang, ini pembantaian!

Tujuh warga sipil lainnya tewas di Khan Younis, tiga di antaranya menjadi sasaran drone Israel yang tak kenal beda antara musuh dan anak kecil.  Empat lainnya tewas ketika rumah mereka di Jabalia diratakan dengan tanah. Apakah ini strategi militer canggih, ataukah sekadar pembantaian massal yang tersusun rapi?

Kekejian lainnya terungkap ketika gudang bantuan kemanusiaan di Deir al-Balah dibom. Sepuluh nyawa melayang, termasuk bayi Qusai Abu Labda yang baru berusia 10 hari. Bayi yang seharusnya menikmati indahnya dunia justru disambut kematian karena kebiadaban Israel.

Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam 48 jam terakhir. 300.000 orang mengungsi, rumah-rumah mereka hancur. 1000 unit perumahan rata dengan tanah. Dan yang lebih mengerikan lagi, diperkirakan 140 jenazah masih tertimbun puing-puing, akses tim penyelamat dihalang-halangi oleh Israel. Dunia internasional hanya mampu mengecam, sementara genosida terus berlangsung.

Selebaran ancaman invasi darat baru disebar. Seakan belum cukup puas menumpahkan darah rakyat Palestina, Israel kembali mengancam. Perang memasuki bulan ke-20, menghasilkan angka kematian yang mengerikan: 53.272 jiwa melayang, lebih dari 120.673 terluka. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan bukti nyata kegagalan moral dan kemanusiaan dunia internasional.

Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional sejauh ini hanya mampu mengeluarkan pernyataan-pernyataan lemah. Israel dengan dukungan Amerika Serikat terus melanjutkan aksi biadabnya. Di mana keadilan? Di mana perdamaian yang dijanjikan? Ataukah dunia hanya akan menonton pembantaian ini hingga tetesan darah terakhir?

Sumber: WAFA

Alumni IPM Jateng Berkumpul Satukan Spirit Tajdid dan Dakwah Progresif

SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah menggelar silaturahmi di Aula GKB 1 Lantai 7 Universitas...
spot_img
spot_img

More Articles Like This