Sabtu, Juni 14, 2025
No menu items!

Saatnya Muhammadiyah Jakarta Membangun Holding Investasi

Must Read

Oleh Lambang Saribuana | Ketua Lazismu PWM DKI Jakarta

PIMPINAN Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta berada pada lokasi paling strategis di Indonesia. Jakarta dengan segala kekurangannya masih menjadi pusat segalanya. Dia berfungsi sebagai ibu kota negara dan pemerintahan, sekaligus menjadi pusat perputaran uang, jasa, dan  jaringan bisnis.

Di kota inilah keputsan-keputusan penting dibuat, bisnis raksasa didirikan, dan inovasi dikembangkan dengan sangat cepat. Kota megapolitan yang berdenyut 24 jam tanpa henti.

Sebanyak 70% dari total uang yang beredar di negeri ini berputar di Jakarta. Ekonomi Jakarta juga bertumbuh cukup signifikan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 4,90% di tahun 2024.

Oleh sebab itu, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern  tidak boleh hanya menjadi penonton. Sudah saatnya Muhammadiyah mengambil bagian lebih besar porsi ekonomi dari kota yang terus bertumbuh. Persyarikatan tidak boleh berpangku tangan hanya sebagai channel gerakan dakwah. Lebih dari itu, Persyarikatan harus mampu tampil sebagai lokomotif gerakan  ekonomi umat.

Muhammadiyah DKI Jakarta saat ini telah memiliki modal sosial cukup besar. Lima rumah sakit Islam, lima kampus, puluhan sekolah dan masjid adalah aset besar yang potensial untuk visi ekonomi tersebut.

Sebagai kader Muhammadiyah akar rumput yang datang dari kampung, ini tentu menjadi kebanggaan bagi saya. Sebagai kader yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia usaha, selalu  saja muncul pertanyaan-pertanyaan kritis dari dalam diri.

Di mana letak kekuatan lokomotif ekonomi Muhammadiyah? Di mana kendaraan investasi bersama warga Muhammadiyah Jakarta? Pada titik inilah, saya sampai pada kesimpulan mengenai urgensi hadirnya holding investasi ala Muhammadiyah DKI Jakarta.

Dana Umat Kembali untuk Kemandirian Umat

Banyak kader Muhammadiyah di Jakarta, khususnya dari kalangan pelaku bisnis dan investasi yang sebenarnya memiliki keinginan kuat untuk memberikan kontribusi lebih besar pada gerakan. Namun tidak semua punya waktu karena aktivitas mereka sebagai pengusaha. Untuk itu rasaya perlu untuk mendirikan platform yang berfungsi sebagai wadah kontribusi, khususnya pada sektor finansial dan investasi. 

Holding investasi Muhammadiyah Jakarta bisa menjadi salah satu jawaban. Ia adalah kendaraan ekonomi kolektif yang menghimpun dana dari warga persyarikatan, mengelolanya secara syariah, dan menyalurkannya ke unit-unit amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang strategis. Semuanya berlangsung di dalam ekosistem bisnis Muhammadiyah.

Lebih dari itu, holding bisa menjadi payung bagi pengembangan bisnis kader Muhammadiyah. Ini dapat dilakukan melalui skema pembiayaan, mentoring, hingga akses pasar. Melalui holding investasi, sejatinya Muhammadiyah tidak hanya membangun bisnis tetapi sedang memperbesar  ekosistem ekonomi umat yang kokoh, mandiri, dan berkelanjutan.

Mari Membangun Jalan Ekonomi Umat        

Saya sangat senang mengutip pepatah China kuno: Jika ingin kaya, bangunlah jalan. Muhammadiyah di Jakarta seharusnya dan selanyaknya mulai membangun ”jalan tol finansial.” Jalan tol urat nadi ekonomi di sektor keuangan yang bisa digunakan dan dilalui warga Persyarikatan. Jalan tol itulah holding investasi.

Mengacu pada pertumbuhan ibu kota yang semakin kencang, sebaiknya Muhammadiyah jangan hanya membangun proyek-proyek bisnis sektor riil. Sektor moneter pun cukup mendesak untuk ditindaklanjuti. Bisnis sektor keuangan adalah tulang punggung ekonomi untuk dakwah Muhammadiyah di ibu kota.

Yang dibutuhkan hanya keberanian dan political will, kemauan bersama untuk melangkah, keberanian untuk menanggung risiko. Dan, yang tidak boleh dilupakan adalah solidaritas ekonomi warga persyarikatan.  Membangun amal usaha bukan hanya tanggung jawab pimpinan. Lebih dari itu, ia adalah  kontribusi kolektif kader untuk masa depan gerakan dakwah Muhammadiyah. (*)

150 Rudal Balistik Iran Balas Serangan Udara Israel, 300 Rumah di Tel Aviv Rusak

JAKARTAMU.COM | Eskalasi konflik Iran dengan Israel meningkat menjadi perang langsung. Jumat (13/6/2025), Iran melancarkan gelombang serangan rudal...
spot_img
spot_img

More Articles Like This