Minggu, Juli 13, 2025
No menu items!

Rehat

CERPEN: Tebasan Pedang Waktu

Oleh: Dwi Taufan Hidayat| Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang DI sebuah kota kecil yang dikelilingi persawahan hijau, hiduplah dua sahabat sejak kecil: Rafi dan Rendra. Keduanya seperti dua sisi mata uang—tak terpisahka-- tetapi memiliki perbedaan yang mencolok. Rafi,...

Doa di Hari Jumat dan 2 Puisi Dwi Taufan Hidayat

Oleh: Dwi Taufan Hidayat, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang Di fajar Jumat yang suci dan terang,Kami bersimpuh dengan hati lapang.Ya Allah, ampunilah dosa kami,Orang tua, keluarga, dan sahabat sejati. Berikan umur yang penuh berkah,Sehat wal afiat, jauh dari...

Lika-liku Kehidupan Paruh Baya (10-Tamat): Pelangi Setelah Badai

Oleh: Sugiyati, S.Pd. | Guru SMA Negeri I Ambarawa Kabupaten Semarang BEBERAPA bulan setelah pengadilan berakhir, kehidupan keluarga Nina dan Arman perlahan kembali normal. Meski kemenangan di pengadilan memberi mereka kelegaan, luka emosional akibat konflik sebelumnya masih terasa. Namun, mereka bertekad untuk bangkit...

Doa di Pagi Kamis dan 2 Puisi Dwi Taufan Hidayat

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Doa di Pagi Kamis Di ufuk timur mentari merekah,Mengusir gulita, menebar berkah.Alhamdulillah, syukur terucap,Nikmat Ilahi tak pernah lenyap. Ya Allah, Sang Pemilik Waktu,Limpahkan rahmat, tuntun langkahku.Barakah umur, sehat nan kuat,Dalam ridha-Mu, hidup terikat. Bagi yang sakit, Engkau penyembuh,Luka dan...

PUISI: Tahajud di Tengah Malam

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Awalnya kaki berat melangkah,Mata tertutup, raga terasa lemah,Namun panggilan-Nya memanggil lembut,"Mendekatlah, hamba-Ku, di malam yang larut." Dalam kantuk yang enggan hilang,Doa lirih mengalir di sela kerinduan,“Ya Allah, kabulkanlah harapanku,Meski hati ini masih jauh dari-Mu.” Keterpaksaan adalah awal cerita,Namun...

CERPEN: Kesempurnaan yang Tak Sempurna

Oleh: Dwi Taufan Hidayat, Sekretaris Korp Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah LANGIT pagi di kota ini masih setia menyapa dengan warna biru keabuan, seolah enggan membiarkan matahari bersinar terlalu terik. Di depan gerbang Sekolah Luar Biasa Harapan Kita, pemandangan yang...

Lika-liku Kehidupan Paruh Baya (9): Kebenaran yang Mengubah Segalanya

Oleh: Sugiyati, S.Pd. | Guru SMA Negeri I Ambarawa Kabupaten Semarang WINA semakin menjadi ancaman nyata bagi keluarga Nina dan Arman. Setelah gagal melalui pendekatan langsung dengan Arman, ia mulai melibatkan pihak lain untuk memperkuat posisinya. Sebuah surat somasi dari pengacaranya sampai ke...

Puisi: Hujan

Dalam hujanMUTercurah kasihTerawat Rizki Kemarin hari mendung sekaliMenebal berarak Turunkan hujanMU Hingga berterusanPagi iniMatahari mengintip di sela hujan keterusan Biarkan air mengisi ruang terbukaYang manusia merebutnyaYang manusia sampai hati merebut lautKemana air bersuaSepanjang masa Jsp, awal 1446 H, 2025 M, 2576

Puisi: Mega Korupsi

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di bumi subur yang kini terdera,Korupsi menyulam jaring derita,Dari teri hingga kakap, semua berperan,Mencuri amanah, melukai kepercayaan. Allah telah tegaskan, hukum-Nya nyata,Tangan yang mencuri harus binasa,Namun rakus manusia tiada henti,Menggenggam dunia, menabur api. Di balik meja, janji dilupa,Di...

Puisi: Muhasabah Usia yang Terus Berkurang

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Bismillahirrahmanirrahim, seruan hati memulai,Usia berjalan, tak seorang tahu di mana ia berhenti.Detik-detik rahasia, tersembunyi dalam genggaman Ilahi,Namun hidup ini, nyawa berharga yang tak boleh tersia. Saat tangan mulai lemah menggenggam dunia,Allah ajarkan, lepaskan cinta fana.Harta dan kilau...

Pusi: Nafas yang Tak Akan Kembali

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Waktu,Adalah nafas yang tak mungkin kembali,Setiap helaannya adalah titipan Ilahi,Namun sering kali kita abaikan,Sibuk dengan dunia, lupa akan tujuan. Betapa berharganya ia,Hingga Allah bersumpah demi masa,وَالْعَصْرِ"Demi masa" (QS Al-Asr: 1),Mengisyaratkan nilainya tak tergantikan,Setiap detik adalah ladang amal...

Puisi: Doa di Pagi Rabu

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Ya Rabb, di bawah mentari yang cerah mengalun,Pada pagi Rabu penuh berkah nan syahdu,Ampuni kami, yang kerap alpa dan tersandung,Juga dosa orang tua dan keluarga kami selalu. Karuniakan umur penuh manfaat dan makna,Keselamatan yang teguh, kesehatan yang...

Cerpen: Senyum Nurhayati

Oleh: Dwi Taufan Hidayat* DI sebuah ruangan sederhana di sudut Tangerang, Nurhayati Subakat duduk di kursi kayu dengan secangkir teh hangat di tangannya. Udara pagi itu segar, ditemani suara burung yang bersahut-sahutan di luar jendela. Di hadapannya, ada...

Lika-Liku Kehidupan Paruh Baya (8): Bayangan Ancaman yang Tak Pernah Hilang

Oleh: Sugiyati, S.Pd. | Guru SMA Negeri I Ambarawa Kabupaten Semarang Hari-hari berlalu, dan Nina mulai merasa bahwa beban berat di pundaknya perlahan berkurang. Penjualan tanah warisan membantu mereka membayar sebagian besar hutang, dan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, Nina bisa tersenyum...

Cerpen: Malam yang Tak Terduga

Oleh: Dwi Taufan Hidayat | Penasihat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang MALAM itu jalanan begitu lengang. Hanya suara mesin mobil Darma yang memecah keheningan di sebuah jalan sepi di pinggiran kota. Sebagai sopir taksi online, Darma sudah...

Puisi: Bahagia Tak Harus Kaya

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Bukanlah istana megah yang jadi takhta,Bukan pula gemerlap harta yang tiada tara.Kebahagiaan sejati bersemayam di jiwa,Di sanubari yang syukur dan iman bercahaya. Kekayaan iman, pelita jiwa,Menghantar langkah menuju surga.Kekayaan ilmu, lentera akal,Mencahayai dunia, menjadikan diri bermanfaat total.Kekayaan...

Puisi: Niatkan Akhirat, Bahagia Merapat

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Saudaraku, dengarlah panggilan suara,Bahwa hidup ini fana, bukanlah surga.Kemilau dunia hanya bayang semata,Namun akhirat kekal, tempat jiwa tertawa. Syukur itu lebih dari ucapan ringan,Ia penjaga diri dari maksiat yang menghinakan.Gunakanlah tubuh dalam ketaatan,Hingga Allah rida, memberi...

Lika-liku Kehidupan Paruh Baya (7): Ketika Harapan Mencoba Muncul

Oleh: Sugiyati, S.Pd. | Guru SMA Negeri I Ambarawa Kabupaten Semarang MALAM itu, Nina duduk di kamar sambil menatap telepon genggamnya. Ia memandangi nama Lia di layar ponsel, ragu untuk menekan tombol panggil. Meminta bantuan kepada kakaknya terasa seperti mengakui kegagalannya sebagai seorang...

Cerpen: Survival di Tengah Tantangan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat, Sekretaris Korp Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah Senja baru saja menyapa ketika seluruh anggota OSIS SMA Nusa Bangsa berkumpul di halaman sekolah. Mereka bersiap untuk kegiatan kemah survival yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Generasi...

Cerpen: Di Bawah Pohon Rindang

Dwi Taufan Hidayat | Sekretaris Korp Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah PAGI itu, angin bertiup lembut, menembus celah dedaunan pohon rendang di depan sekolah. Area itu menjadi tempat favorit para ibu yang mengantar anak-anak mereka. Beberapa kursi kayu tersusun rapi...

Puisi: Sensitivitas Hati yang Terluka

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Pernahkah kau berjalan di lorong gelap dosa,Namun tak merasakan dingin yang menyapa?Itulah hati yang mulai kehilangan rasa,Sensitivitasnya sirna, ditelan noda yang nyata. Dosa melilit, namun dalih terus dibuat,“Ini darurat,” “Hanya sekali,” alasan yang terpahat.Sedikit demi sedikit, hati...

Puisi: Hikmah di Balik Malam

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di masjid tua yang tenang dan sepi,Selepas Isya, lingkaran obrolan pun terjadi.Cerita pekerjaan, keluarga, dan canda bersahutan,Namun ada bisik-bisik yang pelan berkelindan. Seorang imam yang bijak dan damai,Langkahnya berubah, sering tergesa di senyap malam.Prasangka tumbuh di hati...

Lika-liku Kehidupan Paruh Baya (6): Retakan yang Semakin Dalam

Oleh: Sugiyati, S.Pd. | Guru SMA Negeri I Ambarawa Kabupaten Semarang Pagi yang seharusnya membawa harapan baru dimulai dengan keheningan yang mencekam. Pertanyaan Hana semalam masih menggantung di udara. Nina mencoba mendekatinya, tetapi tatapan dingin Hana membuatnya mengurungkan niat. Arman, yang biasanya menjadi...

Doa di Senin Pagi

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim yang Maha Kuasa,Jadikanlah pagi ini penuh berkah yang tak terhingga.Hari Senin ini kami mulai dengan doa,Memohon rahmat, ridha, dan barokah-Mu yang mulia. Bimbing langkah kami di jalan kebaikan,Permudah segala urusan, penuh keberkahan.Curahkan rahmat-Mu di...

Lika-liku Kehidupan Paruh Baya (5): Ketika Masa Lalu Menghantui

Oleh: Sugiyati, S.Pd. | Guru SMA Negeri I Ambarawa Kabupaten Semarang PAGI itu, suasana rumah Nina dan Arman terasa tegang. Setelah malam penuh air mata dan rahasia, keluarga mereka tampak seperti bom waktu yang siap meledak. Arman duduk di meja makan dengan tatapan...

Puisi: Wahyu Ilahi yang Abadi

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di hamparan dunia penuh debu fana,Al-Qur’an turun, cahaya nirwana.Firman-Nya suci, tak pernah sirna,Menuntun langkah hingga ke surga. Di dalamnya hukum, petunjuk yang luhur,Menjaga insan dari sesat nan kabur.Yang setia pada-Nya, hidup pun makmur,Yang berpaling darinya, hidup...

Puisi: Ijabah di Waktu dan Cara-Nya

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Saudaraku, tengadahkan tanganmu di sunyi malam,Doa adalah pelita yang tak pernah padam.Meski langit seolah diam tanpa jawaban,Allah mendengar, hati kita selalu dalam genggaman. Firman-Nya lembut menggema di relung jiwa,"Aku dekat, Aku jawab yang meminta."Namun ingatlah, Dia...

Puisi: Doa di Pagi yang Cerah

Oleh: Dwi Taufan Hidayat Di pagi Ahad yang syahdu nan terang,Langit berbisik, doa pun membayang.Dengan Asma-Mu, Ya Rabb yang Maha Agung,Kami memohon, hati penuh harap yang mendesak agung. Muliakan jiwa yang membaca pinta ini,Lapangkan hatinya, sejernih embun pagi.Tenangkan jiwanya, damai...

Fatahillah sang Pemenang (8): Keraguan Sultan Trenggono

PERTEMUAN rahasia Babah Liem Mo Han dan Gusti Ratu Aisah, sebelum diakhiri tengah malam, disampaikan keluhan Wiranggaleng kepada Babah Liem untuk diteruskan kepada Gusti Ratu Aisah. Babah Liem Mo Han: Wiranggaleng memberikan informasi, bahwa apapun yang terjadi, apapun yang...

Cerpen: Suara Ketukan Itu

Oleh: Sugiyati, S.Pd | Guru SMA Negeri 1 Ambarawa Kabupaten Semarang PAGI itu, mentari bersinar malu-malu di balik gumpalan awan kelabu. Jalanan sepi, hanya suara burung gereja sesekali terdengar dari kabel listrik di tepi jalan. Arman mengayuh sepeda tuanya pelan,...

Latest News

Dua Luka dalam Satu Atap (13): Saat Rumah Tak Lagi Pulang

ADA pagi yang tak menyambut dengan cahaya, hanya dingin yang menggulung dari sela-sela jendela. Seperti pagi itu. Matahari seolah...