Minggu, Desember 8, 2024
No menu items!

Kisah Ketoprak Humor: Ketika Para Pejabat Pamer Kebolehan Main Drama

Must Read

PADA Ahad 17 Februari 2019, SMA Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan mengadakan praktik ujian seni bagi anak didiknya di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta Pusat. Ide dan memilih tempat ujian ini sangat luar biasa. Bagaimana tidak, hajatan itu di tempat bersejarah yang boleh jadi sudah dilupakan warga Jakarta.

Gedung Wayang Orang Bharata berhimpitan dengan toko kelontong dan pedagang kaki lima di sekitar Terminal Senen.

Di situlah, siswa dan siswi SMA itu menjalani ujian praktik seni.

Berbicara tentang seni wayang orang, mengingatkan kita pada acara yang bernama Ketoprak Humor. Acara ini pertama kali tampil di TVRI pada akhir 90-an atas prakarsa mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Erman Soeparno. Setelah itu nama Ketoprak Humor semakin berkibar sejak tayang di RCTI mulai 1998.

Saking ngetopnya acara itu sehingga menarik minat para pejabat untuk lebih berkreasi. Pada Maret 2014, pementasan Ketoprak diadakan oleh Kementerian BUMN yang kala itu menterinya adalah Dahlan Iskan.

Sang menteri pun ikut nimbrung. Ia memerankan sebagai tokoh Raden Wijaya Winisudha. Aktor lain melibatkan para pejabat di lingkungan kementerian BUMN

Pemprov DKI Jakarta pada Oktober 2017 juga menggelar pentas ketoprak humor di Gedung Kesenian Jakarta. Pentas itu diselenggarakan di akhir masa jabatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Secara special para aktor dalam lakon berjudul ‘Membangun Kota Raja’ itu diisi oleh pejabat Pemprov DKI Jakarta. Tampak ada Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, dan Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad.

Presiden Jokowi hadir langsung untuk menyaksikan drama bertajuk Prestasi Tanpa Korupsi​ itu. Drama tersebut diperankan oleh tiga menteri, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.

Kembali ke ujian praktik pelajar SMA Muhammadiyah tadi. Seni teater di sekolah memang perlu semakin di kembangkan seiring program penguatan karakter bangsa. Teater tidak hanya menyajikan aspek seni, tetapi juga dapat membentuk kepribadian pada diri siswa sejak dini.

Seni teater di sekolah sudah selayaknya dikembangkan sebagai seni teater pendidikan, bukan sekadar pelatihan kemampuan berakting di atas panggung.

Paling tidak, ketika sudah terlatih sejak dini, para pelajar SMA itu nantinya saat menjadi pejabat publik tak canggung lagi jika harus berperan dalam Ketoprak Humor atau acara sejenisnya.

Ketika Mirza Ghulam Ahmad Mengaku Imam Mahdi, Penjelmaan ‘Isa al-Masih

JAKARTAMU.COM | Mirza Ghulam Ahmad sebagai pendiri aliran Ahmadiyah, mulai aktif menangkis serangan-serangan kaum propagandis Hindu dan kaum misionaris...

More Articles Like This