Rabu, April 30, 2025
No menu items!

Seloroh Pramono Anung di Halalbihalal Muhammadiyah DKI Jakarta

Must Read

JAKARTAMU.COM | Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghadiri acara Halalbihalal Keluarga Besar Muhammadiyah DKI Jakarta, Sabtu (19/4/2025). Dalam suasana yang masih berselimut Lebaran itu, Pramono menyampaikan kata sambutan dengan hangat dan penuh canda.

Di awal sambutan, Pramono sudah langsung berseloroh dengan menyebut Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin sebagai orang yang bisa mengetahui pemenang Pilgub Jakarta 2024 lalu sebelum hasilnya ada.

“Pak Kiai Khoirudin ini sahabat saya. Beliau bahkan sebelum Pilgub sudah ingin ketemu. Jadi, bisa menebak siapa yang menang. Kalau ketahuan PKS beliau bisa disanksi itu,” ujar Pramono sambil tersenyum, disambut tawa hadirin.

Setelah menyapa sejumlah nama tamu undangan, Pramono menyampaikan pantun, tak mau kalah dengan Khoirudin.

“Saya harus pakai pantun, nggak boleh kalah sama yang dari Betawi. Belajar Al-Qur’an agar lebih memahami, menjadi cahaya dalam setiap langkah. Syukur Alhamdulillah kita dapat bersilaturahmi, dalam suasana bulan Syawal yang penuh berkah,” ucapnya, diikuti tepuk tangan warga Muhammadiyah.

Tak lama kemudian, dia mengatakan,” Saya sengaja masukkan kata-kata Al-Quran supaya lebih dianggap bukan PDI”.  Lagi-lagi hadiri tersenyum.

Pramono ingin menunjukkan banyak orang “gagal” membuat bayangan atau imajinasi ideal bahwa gubernur PDIP dengan ketua DPRD yang PKS bisa “akur”. Tetapi fakta di DKI Jakarta membuktikannya. ”Kami benar-benar silaturahminya berjalan sangat baik sekali,” kata Pramono.  

Selama hampir 20 menit, Pramono banyak menguraikan arah kebijakan dan program prioritasnya sebagai gubernur. Dia menegaskan bahwa saat kampanye Pilgub, ia tidak menjanjikan hal-hal muluk.

“Yang saya janjikan hanya program-program realistis seperti KJP, Jakarta Sehat, KJMU, bantuan lansia dan difabel, peningkatan tunjangan RT/RW, PKK, dan Jumantik,” jelasnya.

Pramono mengklaim hampir semua janji tersebut kini telah terealisasi. Ia menyebutkan angka penerima manfaat KJP mencapai lebih dari Rp707 miliar. Untuk program KJMU, nominal bantuan dinaikkan dari Rp15 juta menjadi Rp20 juta agar masyarakat tidak mampu bisa menyekolahkan anak hingga S1 bahkan S3. “Syaratnya, IPK harus memenuhi. Peluang ini terbuka untuk semua,” tambahnya.

Pramono juga menyoroti reformasi rekrutmen PPSU yang kini bisa diakses lulusan SD asal bisa baca tulis. “Yang memutuskan langsung gubernur dan wakil gubernur. Bukan karena tidak percaya pada anak buah, tapi karena terlalu banyak laporan,” katanya.

Pramono juga menekankan pentingnya ruang publik yang inklusif. Ia mengungkapkan rencana membuka 12 taman umum hingga malam hari, enam di antaranya akan dibuka 24 jam, termasuk Taman Akwatik peninggalan Anies Baswedan.

“Taman di Jakarta akan jadi ruang silaturahmi, diskusi agama, dan tempat curhat warga. Tak perlu lagi curhat di mobil,” ujarnya disambut tawa.

Ia juga menyampaikan rencana ambisius menjadikan Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN pasca pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara. “Ada tiga taman yang akan kami hubungkan: Taman Langsat, Taman Loser, dan Taman Ayodhya, yang dulu diresmikan Ratu Sirikit dari Thailand. Ini akan jadi ikon baru Jakarta,” katanya.

Tak hanya taman, Pramono mengungkap niat menghapus label “RSUD” pada rumah sakit milik pemerintah daerah. “Saya ingin RS Tarakan jadi Rumah Sakit Internasional Tarakan. RSUD itu kesannya kecil. Padahal fasilitasnya bagus sekali,” jelasnya.

Pramono juga kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program dari gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya. “Proyek JIS dari Mas Anies saya teruskan. Kali Jodoh dari Pak Ahok saya lanjutkan. Kanal Timur dari Bang Foke saya perbaiki. Bahkan Patung MH Thamrin itu dulu dirancang sejak zaman Bang Yos,” katanya.

Ia mengungkap alasan memindahkan Patung MH Thamrin ke Jalan MH Thamrin sebagai bentuk penghormatan. “Ini simbol Betawi, simbol Jakarta. Saya bangun pakai dana KLB supaya tidak ada yang numpang tenar,” katanya tegas.

Pramono menegaskan dirinya menjalankan pemerintahan tanpa beban. “Karena janji saya ringan. Yang baik saya teruskan. Dan kalau ada yang protes, saya yang hadapi. Karena itulah konsekuensi seorang pemimpin,” kata Pramono.

Dimudahkan Taat, Disulitkan Maksiat

SAAT malam lengang menutup luka,kulihat hidupku hanyalah sisa rahmat-Nya.Dosa-dosa seharusnya berbau busuk nan pekat,tapi tertutup rapi oleh kasih yang...
spot_img

More Articles Like This