Senin, Januari 13, 2025
No menu items!

Strategi Dakwah Muhammadiyah: Ikut Yasinan di Malam Jumat

Kisah Pak AR ini memberi pelajaran bagi kita. Kader Muhammadiyah harus cerdas dalam berdakwah, cerdas dalam bersiyasah.

Must Read

JAKARTAMU.COM | Kisah KH Abdur Rozak Fachrudin mengajar Yasinan sungguh masih banyak diingat kader Muhammadiyah. Kiai yang akrab dipanggil Pak AR ini pemegang rekor paling lama memimpin Muhammadiyah, yaitu selama 22 tahun (1968-1990).

Dikisahkan bahwa jamaah Yasinan pada akhirnya semua menjadi Muhammadiyyiin.

Hal yang mirip, ketika Pak AR menjadi imam salat Tarawih di sebuah daerah Jawa Timur. Beliau bisa menjadikan jemaah yang biasanya salat Tarawih dengan 23 rakaat, akhirnya kompak meminta 11 rakaat saja.

Kisah Pak AR ini memberi pelajaran bagi kita. Kader Muhammadiyah harus cerdas dalam berdakwah, cerdas dalam bersiyasah.

BACA JUGA: Yasinan Malam Jumat Ala Muhammadiyah

Kader Muhammadiyah terutama kader mubalig harus bisa memimpin tahlil. Kader Muhammadiyah harus hafal doa qunut.

Prinsip dasar dalam berdakwah adalah sebagai mubalig harus diterima dulu oleh jemaah. Ketika sudah diterima, mulailah mubalig disukai mereka. Jika sudah disukai, barulah misi dakwah-dakwah masuk dalam diri para jemaah.

Kader Muhammadiyah tidak boleh antiqunut. Ketika kita tidak menemukan masjid yang tidak qunut di dekat rumah kita, lalu jangan tidak ke masjid. Karena salat berjamaah lebih utama.

Yang mesti didakwahkan adalah: yang salat subuh dilengkapi qunut sah. Yang tidak menggunakan qunut juga sah. Maka jemaah yang berimam kepada imam yang tidak qunut, setelah salam tidak perlu sujud sahwi.

Jadi jika ada pernyataan: “Jangan sampai ada kader Muhammadiyah yang qunutan”. Itu kami sangat tidak sependapat.

Kami kok sangat yakin, jika ada 2 orang, 1 kader Muhammadiyah, bacaan Qur’annya bagus, jika jadi imam fasih, akhlaknya santun, suka menolong sesama, lalu ada imam masjid di musala atau masjid yang subuhnya pakai qunut, bacaannya biasa saja dapat di pastikan lama lama jemaah juga akan memilih yang jadi imam adalah yang bagus bacaannya.

BACA JUGA: Khotbah Jumat: Mengingat Kematian dan Amalan Sesudah Pemakaman

Kader Muhammadiyah jangan anti niat salat yang dilafazkan ‘ushalli’, maka jangan sampai terdoktrin kepada anak, murid maupun keluarga kita, yang pakai ‘ushalli’ itu tidak sah.

Wajib dijelaskan adalah karena ‘ushali’ itu adalah lafaz niat. Dan niat tidak wajib dilafadkan secara jahr, dengan bahasa yang kita pahami itu juga tidak apa apa.

Kembali soal tradisi Yasinan. Jika ada komunitas yang rutin Yasinan malam Jumatan, itu tidak mengapa. Ketika mubalig Muhammadiyah diminta mengisi acara, maka hadirlah dan cerahkanlah. Yang tadinya hanya baca yasiin saja, ini kemudian dikupas tafsirnya agar para jemaah paham maksud dan kandungannya.

Ketika sampai ayat 39-40 di surat Yasiin membahas tentang peredaran bulan dan matahari, dan berisi penegasan bahwa Allah SWT telah menetapkan tempat peredaran bagi keduanya. Atas dasar itulah Muhammadiyah, memakai metode hisab haqiqi untuk penentuan 1 Syawal dan memperjuangkan kalender Islam global. (*)

Pantulan Sang Surya di Balik Monas

MARS Sang Surya mengiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya menggema di seputar Lapangan  Monumen Nasional Jakarta,  mengawali pagi pada Minggu...

More Articles Like This