Kamis, Mei 1, 2025
No menu items!

Telaah: Takmir dalam Lingkup Dewan Kemakmuran Masjid

Must Read

Oleh: Sidi Nurzengky Ibrahim

WARGA di sekeliling kita, lebih banyak mengenal bahwa masjid adalah tempat beribadah bagi kaum mukminin. Merupakan tempat yang senantiasa disucikan; Dan di dalam lingkungan masjid bahkan dikesankan pula memiliki nilai sakral, sebab segala bentuk atau jenis maksiat, plus benda-benda berunsur najis mesti dibasmi melalui bersih-bersih dengan air yang bersifat bersih lagi mensucikan.

Untuk menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan tempat beribadah bagi kaum mukminin tersebut, lazim sudah jika dibentuk kepengurusan masjid. Fungsinya, antara lain, untuk melakukan layanan fisik agar kegiatan ibadah dapat berjalan dengan baik, teratur, lagi menyenangkan hingga menenteramkan jiwa.

Sudah lazim pula di lingkungan kita menyebut, kepengurusan yang bertugas melayani kegiatan ummat atau jamaah beribadah tersebut adalah Dewan Kemakmuran Masjid disingkat DKM. Sehingga, mereka yang datang ke masjid dengan tujuan ‘ikhtiar’ mensucikan diri (beribadah) jangan sampai mengeluh; Terutama keluhan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan najis, termasuk yang menimbulkan bebauan tidak sedap.

DKM, sering diistilahkan juga oleh kaum cendikia dengan sebutan Ta’mir Masjid; Merupakan sekelompok orang pilihan atau tertunjuk melalui musyawarah tertentu. Sehingga ta’mir masjid diharuskan menjalankan tugas menjaga, merawat, dan menghidupkan aneka kegiatan bernilai positif di lingkungan masjid.

Cakupan tugas DKM atau takmir masjid, jika dijabarkan dan dirinci sangatlah luas. Maka itu, peran takmir lebih dari sekadar menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid secara fisik, akan tetapi juga mengandung tumpuan bertanggung jawab dalam mengelola program-program pembinaan, menghidupkan da’wah amar ma’ruf nahi munkar, hingga menjalankan fungsi masjid yang bukan hanya sebagai pusat komunitas melainkan juga pusat pembinaan keadaban dan bidang-bidang kebudayaan serta mu’amalat berlatarkan akhlaqul karimah.

Universalitas Ajaran Islam

Islam, merupakan ajaran universal yang ditakdirkan oleh Yang Mahapenguasa Semesta untuk selalu sesuai dengan tuntutan keadaan, tempat serta zamannya. Islam sekaligus menjadi sumber dari segala sumber nilai. Dalam ajaran Islam tersedia prinsip-prinsip dasar yang tidak akan mengalami perubahan sedikit pun sepanjang sejarah ummat Islam, terutama syahadat: asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah, sebagai sumber keimanan baku.

Ada pun masjid, merupakan sarana untuk pemahaman serta pendalaman berbagai aspek ajaran Islam yang bersumberkan Alqur-an dan Sunnah Makbullah. Sehingga fungsi masjid tidak lagi sempit seperti tempat ritual thok; Akan tetapi juga bahwa masjid, sudah semestinya didaya-gunakan sebagai tempat pembinaan kaum mukminin lintas gender dan usia serta dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam ajaran Islam, alangkah luas dan banyaknya kegiatan dan keilmuan yang dapat ditarik agar masuk ke dalam lingkup ibadah, terlebih melalui gerbang kemasjidan.

Huri Yasin Husein menyebut bahwa Masjid seharusnya didaya-gunakan sebagai tempat pembinaan ummat Islam, karena umumnya masjid didirikan atas dasar taqwa dan berfungsi mensucikan masyarakat yang dibina di dalamnya dalam arti yang luas. Ini berarti juga, masjid sebagai tempat peribadatan ritual hanyalah salah satu dari fungsi masjid….(Fikih Masjid, [Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011] h.12).

Bila saja masjid benar-benar didirikan atas dasar taqwa dan memiliki fungsi sebagai tempat untuk upaya masyarakat bersuci dan mensucikan diri lahir dan batin; Maka dinamika yang terjadi di lingkungan masjid, seyogianya, hal-hal yang terkait dengan peningkatan kualitas ummat atau masyarakat mukmin di bebagai aspek kehidupan, menjadi perhatian yang lebih diseriusi.

Napas da’wah amar ma’ruf nahi munkar seharusnya pula menjadi paru-paru kehidupan bermasyarakat. Dan jalinan silaturrahim di atas anjuran fastabiqul khairat, hendaknya pula muncul ke permukaan sebagai simbolistik kekuatan, kekokohan dan kekompakan dalam menebar budaya saling memberi contoh keteladanan antara satu sosok dengan sosok yang lain.

Sedangkan takmir masjid, hendaknya –sedapat mungkin berupaya– memfasilitasi ummat sehingga cita-cita kemakmuran yang digaungkan melalui makna: Dewan Kemakmuran Masjid memiliki kepedulian dan kemampuan untuk mejalankan manajemen secara elegan, sistemik, tepat guna, akuntabel dan juga sesuai dengan dasar taqwa ilallah, sebagaimana tujuan masjid didirikan. (*)

Rendah Hati, Jalan Para Kekasih Allah

DALAM sejarah penciptaan, ada satu kisah yang menjadi pelajaran mendalam bagi manusia: kisah tentang Iblis. Ia bukan makhluk sembarangan....
spot_img

More Articles Like This