Kamis, Mei 1, 2025
No menu items!

Abdul Mu’ti Paparkan 7 Program Prioritas di Konsolnas Dikdasmen 2025

Must Read

DEPOK, JAKARTAMU.COM | Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memaparkan tujuh program unggulan yang menjadi prioritas pada tahun 2025. Program-program ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam pembukaan Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (Konsolnas Dikdasmen) 2025 yang digelar di Gedung PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, Selasa (29/4/2025).

Salah satu program utama adalah redistribusi guru aparatur sipil negara (ASN) ke sekolah swasta. Langkah ini diambil untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga pendidik, terutama di daerah yang kekurangan guru. Pemerintah ingin memastikan semua sekolah, baik negeri maupun swasta, memiliki kualitas pendidik yang merata.

Selain itu, Kemendikdasmen juga akan memperbarui sistem manajemen kinerja bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Sistem baru ini diharapkan dapat mendorong peningkatan profesionalisme dan kinerja tenaga kependidikan secara lebih objektif dan terukur.

Di bidang penerimaan peserta didik baru, Kemendikdasmen merencanakan transformasi sistem Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). Transformasi ini bertujuan menciptakan proses seleksi yang lebih adil, transparan, dan sesuai dengan prinsip pemerataan akses pendidikan.

Penguatan karakter siswa juga menjadi fokus melalui program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai positif sejak dini, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama, yang diyakini penting dalam membentuk generasi penerus bangsa yang tangguh.

Kemendikdasmen juga mendorong pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning, yakni metode belajar yang tidak hanya berfokus pada hafalan, tetapi juga pemahaman konsep, analisis, dan penerapan dalam kehidupan nyata. Hal ini dinilai penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.

Sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman, Kemendikdasmen memperkenalkan pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) dalam kurikulum. Tujuannya agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menciptakan dan memahami cara kerja teknologi di balik aplikasi digital.

Terakhir, Kemendikdasmen akan menerapkan sistem evaluasi baru melalui Tes Kemampuan Akademik (TKA). Tes ini dirancang untuk mengukur kompetensi siswa secara lebih menyeluruh dan akurat, melampaui sekadar nilai ujian konvensional.

Abdul Mu’ti menekankan bahwa seluruh program tersebut membutuhkan dukungan dan kolaborasi lintas sektor untuk dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata. “Mudah-mudahan kehadiran Bapak/Ibu dalam Konsolnas ini menjadi langkah awal kita untuk bersinergi, saling bekerja sama, dan mendukung visi Pendidikan Bermutu untuk Semua,” ujarnya.

Konsolnas Dikdasmen 2025 berlangsung dari 28 hingga 30 April 2025, setelah sempat terhenti selama beberapa tahun. Forum ini diikuti oleh para kepala dinas pendidikan dari seluruh Indonesia, pemangku kepentingan pusat dan daerah, mitra pembangunan, sektor swasta, serta komunitas masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu  menekankan pentingnya peran Mendikdasmen sebagai lokomotif dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan yang semakin kompleks akibat disrupsi teknologi.

Ia mengingatkan bahwa kemajuan teknologi seperti digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) membawa manfaat besar, namun juga menimbulkan tantangan serius, terutama bagi dunia pendidikan.

“Digitalisasi memang sangat membantu, tapi juga membuat kita pusing. Konsentrasi siswa menurun karena terus-menerus terpapar smartphone. Critical thinking pun sulit tumbuh karena segalanya sudah disediakan oleh media digital,” ujar Pratikno.

Menurutnya, teknologi harus ditempatkan sebagai alat bantu yang dikendalikan oleh manusia, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, pendidikan, khususnya di tingkat dasar, perlu diperkuat dalam membangun nalar dan kemampuan berpikir kritis agar siswa tidak mudah tersesat oleh informasi digital yang tidak selalu netral.

“Di pendidikan dasar, kita harus mengajarkan kemampuan berpikir kritis agar anak-anak tidak mudah tertipu oleh informasi dari teknologi. AI, misalnya, hanya menjawab berdasarkan data yang diinput. Media digital juga bekerja mengikuti algoritma tertentu,” paparnya.

Pratikno menggambarkan peran Mendikdasmen sebagai lokomotif yang menarik seluruh gerbong pendidikan. Ia mengingatkan bahwa dalam satu rangkaian kereta, ada gerbong yang sudah berada di depan dan ada yang masih tertinggal jauh di belakang.

“Tugas Mendikdasmen adalah memastikan semua gerbong bisa bergerak bersama. Jangan sampai ada yang tertinggal,” ujar dia.

Defisit APBN Tembus Rp104 Triliun, Sri Mulyani: Masih Sesuai Jalur!

JAKARTAMU.COM | Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap tenang meski defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Maret...
spot_img

More Articles Like This