JAKARTAMU.COM – Malam ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menggelar debat kandidat terakhir Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Debat pamungkas ini penting lantaran penampilan para calon dalam forum ini bisa mempengaruhi pilihan warga Jakarta. Dengan kata lain, bisa mengubah elektabilitas pasangan calon.
Menurut hasil survei sejumlah lembaga pada Oktober hingga awal November, masih cukup banyak warga Jakarta yang belum menentukan pilihan atau mungkin mengubah pilihan. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya, mencatatkan elektabilitas Pramono-Rano mengungguli dari dua rivalnya dengan 46 persen. Disusul Ridwan Kamil-Suswono 39,1 persen dan Dharma POngrekun-Kun Wardana 5,1 persen.
Survei yang dilakukan pada 31 Oktober-9 November 2024 yang melibatkan 1.210 orang secara random atau stratified multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini melibatkan wawancara tandem atau dua pewawancara sebanyak 50 persen, serta callback seusai wawancara sebanyak 63 persen dari total sampel.
Menurut Deni, keunggulan Pramono-Rano kemungkinan karena kualitas popularitas. Popularitas Rano Karno di atas Ridwan Kamil-Suswono dengan angka 93 persen, sedangkan Pramono 77 persen. Namun dari angka elektabilitas bisa diketahui masih ada 9,8 persen warga yang belum menentukan pilihan.
Hasil survei lain dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI). Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono disalip Pramono-Rano. Survei LSI yang dilakukan pada kurun 10-17 Oktober 2024 menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano sebesar 41,6 persen. Sementara Ridwan Kamil-Suswono 37,4 persen.
LSI mencatat, unggulnya Pramono-Rano lantaran ada kenaikan elektabilitas sekitar 13 persen dari September ke Oktober. Sebaliknya, terjadi penurunan elektabilitas sebesar 14-15 persen oleh Ridwan Kamil-Suswono.
Hasil-hasil survei ini tentu disambut positif kubu Pramono Anung. Namun Juru Bicara (Jubir) Tim Pramono-Rano, Chico Hakim mengatakan tidak akan jumawa. PDIP, katanya, bakal tetap fokus dalam kerja pemenangan hingga hari pemungutan suara.
“Bahkan akan dua kali lebih semangat lagi (berkampanye) karena hasil survei yang menggembirakan,” kata Chico dalam keterangan suara, Kamis (24/10/2024) lalu.
Sebaliknya, kubu Ridwan Kamil-Suswono menanggapinya datar. Ridwan Kamil misalnya, menyebut hasil survei bukan penentu kemenangan.
“Semangatnya satu putaran, harus optimistis,” tegas Ridwan Kamil menanggapi hasil survei SMRC .
Ridwan mengatakan, akan semakin giat blusukan untuk meningkatkan elektabilitasnya menjelang pemungutan suara pada 27 November mendatang.
“Apa pun surveinya, kami blusukan. Jadi poinnya adalah survei bukan penentu takdir. Yang penting jadi evaluasi saja,” jelas Ridwan.
Kendati banyak yang meragukan forum debat bisa mengubah elektabilitas calon secara signifikan, debat kandidat tetap merupakan celah untuk bisa mengubah peta dukungan masyarakat.