Selasa, Mei 13, 2025
No menu items!

Di Ujung Jalan, Kita Menentukan

Must Read

SAAT rintik hujan mencium bumi,

Awan pun pamit, menunaikan janji.

Dedaun hijau berzikir syukur,

Tanah pengharapan merekah subur.

Sungai melenggang menuju muara,

Setelah setia menari di belantara.

Buih-buih putih di samudera luas,

Menjadi peluk bahagia tanpa kuas.

Mentari lelah dan tenggelam,

Meninggalkan hangat dalam diam.

Cahayanya tak sia-sia punah,

Mengantar malam dalam berkah.

Saudaraku…

Bukankah semua ada waktunya?

Awan, sungai, mentari pun tahu jedanya.

Namun mengapa kita lalai mencerna,

Bahwa usia pun punya akhirnya?

Tertulis rapi di Lauhul Mahfuz,

Setiap detik hidup yang terus-tertus.

Allah berfirman, tiada ragu:

“Yang menentukan kadar, lalu memberi petunjukmu…”

(QS Al-A’la: 3)

Jagung, kacang, sebutir biji,

Air mani, janin, bentuk tubuh berseri.

Tak satu pun lepas dari kuasa-Nya,

Petunjuk dan bentuk telah ada sejak mula.

Takdir-Nya tak mungkin meleset,

Takkan kau hindari, tak bisa kau retas.

Apa yang luput takkan menimpa,

Apa yang menimpa, pasti ada maksud-Nya.

(HR Tirmidzi, 2070)

Saudaraku…

Ini perjalanan, bukan perlombaan.

Bukan tentang siapa paling kaya,

Tapi siapa yang paling siap ketika nyawa

dikembalikan kepada Sang Pencipta.

Hidup bukan tentang menimbun harta,

Tapi tentang seberapa jujur kita berdzikir pada-Nya.

Waktu tak menunggu niat yang ditunda,

Maut tak peduli pangkat atau usia.

Kini hanya ada dua jalan terbuka:

Terlena dalam pesona dunia fana,

Atau berjuang dalam sisa usia,

Meraih husnul khatimah—penutup indah cerita.

Saudaraku…

Husnul khatimah bukan hanya doa,

Tapi usaha yang menyala-nyala.

Bukan mimpi yang ditunggu pasrah,

Namun langkah yang lurus, walau perlahan dan lelah.

Sebab bisa jadi yang dulu hina,

Kini menangis sujud dalam cinta.

Bisa pula yang awalnya mulia,

Tergelincir karena terlena.

Namun yang terbaik tetap setia,

Istiqamah dari muda hingga senja.

Menjaga iman dalam dada,

Menabung taqwa untuk hari tiada.

Saudaraku…

Jangan tunggu waktu menepuk bahu,

Saat napas tinggal satu-satu.

Mulailah hari ini, walau dari langkah kecil,

Karena sesuatu yang besar sedang menunggu di ujung jalan yang sunyi dan sepi,

di ujung usia,

di ujung takdir,

di mana hanya Allah yang menemani…

Semoga langkah kita lurus tak patah,

Dibimbing hidayah menuju ridha Allah.

Akhiri dengan senyum penuh berkah,

Dikafani husnul khatimah dalam indah.

Irfan Amalee Ajak Mahasiswa Renungkan Relasi dengan Alam

BANDUNG, JAKARTAMU.COM | Penulis buku Irfan Amalee mengajak generasi muda untuk kembali belajar dari kearifan Suku Baduy. Pesan itu...
spot_img
spot_img

More Articles Like This