PERKEMBANGAN teknologi informasi telah mengubah bentuk media dari single-media menjadi multimedia. Di era digital, media cetak semakin ditinggalkan. Kini, sudah saatnya mempertimbangkan efektivitas dakwah konvensional.
Sampai kira-kira tahun 2019-an, di masjid-masjid masih ada selembar atau dua lembar buletin Jumat cuma-cuma. Tetapi kini buletin cetak Jumat yang biasanya menumpuk di serambi masjid semacam itu sudah tidak relevan lagi.
Anak-anak lebih tertarik menjadikannya “pesawat-pesawatan” daripada membacanya. Ini menunjukkan bahwa metode dakwah lawas tersebut perlu pembaruan. Dakwah digital adalah jawabannya.
Dengan buletin Jumat digital, penyampaikan pesan dengan lebih efektif dan efisien. Pengurus masjid bisa menyebarkan materi khutbah melalui aplikasi, website, atau media sosial, sehingga jamaah bisa mengaksesnya kapan dan di mana saja.
Buletin digital memiliki kelebihan antara lain hemat biaya karena tak memerlukan proses cetak, serta ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas. Selain itu, akses terhadap buletin digital lebih mudah dan materinya dapat menyesuaikan dengan isi khutbah Jumat.
Hal ini setidaknya menjadi salah satu materi evalusi pengurus masjid. Materi buletin adalah materi khatib Jumat yang juga disampaikan saat khutbah. Materi itu bisa dibagikan kepada jamaah sebelum waktu salat melalui ponse. Alternatif lain, jamaah bisa mengunduh materi tersebut dari website masjid melalui barcode yang terpampang di mading masjid
Kelebihan lain yaitu, buletin digital berpotensi untuk dikembangkan lebih luas, misalnya menjadi situs web masjid yang memuat banyak materi. Kontennya tidak lagi hanya tentang khutbah Jumat, tetapi juga dokumentasi foto dan video kegiatan masjid, termasuk laporan keuangan.
Bila bisa dilakukan, dakwah dari masjid akan tetap relevan dengan masyarakatnya. Salah satu indikator masjid berkemajuan adalah manajemen yang baik dan punya program dakwah yang efektif dan efisien.
Pun tak perlu ada pengantar pengumuman soal keuangan masjid sebelum khatib naik mimbar. Yang penting dari keuangan sebenarnya bukan pengumumannya tetapi audit dari instansi yang berwenang dan hasilnya bisa diakses publik di mana saja.