TEMBOK megah Keraton Jogja menyimpan jejak sejarah berdarah. Geger Sepehi, serangan militer Inggris menandai awal dari pengkhianatan, pengasingan, dan pergulatan batin yang meretakkan jantung kekuasaan Jawa.
Sultan Sepuh dilucuti martabatnya. Pangeran Mangkudiningrat, putra harapan, dijebloskan ke bui dan dibuang bersama sang ayah ke Pulau Penang. Di tanah asing, Mangkudiningrat menulis Babad Sepehi, naskah yang merekam luka negeri, namun nyaris terkubur dalam senyap sejarah.
Sementara itu di Jogja, takhta bergeser, tapi bayang-bayang kekuasaan Inggris dan intrik internal terus menghantui Sultan Hamengku Buwana III. Para loyalis diam-diam bergerak, rakyat menahan napas, dan para penghianat berdiri di tengah pusaran kekuasaan.
Sebanyak 20 seri cerita bersambung Babad Sepehi – Luka di Balik Tahta akan menghidupkan kembali satu bab tergelap dalam sejarah Jogja tersebut. Simak kisahnya mulai besok. (*)