TAHUKAH Anda tentang penyakit insufisiensi vena kronis (chronic venous insufficiency/CVI)? Secara kasat mata, efek penyakit ini adalah pembengkakan di bagian bawah kaki. Penyebabnya adalah aliran darah dari kaki yang tak lancar menuju jantung.
Menurut dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, CVI bukan hal langka di kota besar seperti Jakarta. Kebiasaan duduk terlalu lama atau berdiri terus-menerus tanpa cukup bergerak membuat kaki bekerja ekstra dalam memompa darah kembali ke jantung. Akibatnya, tekanan di pembuluh darah meningkat dan menyebabkan pembengkakan.
”Insufisiensi vena kronis ditandai dengan kaki bengkak. Faktor risikonya banyak berdiri, kebanyakan duduk. Jarang jalan kaki jadi salah satu pemicu utama,” ujar dr. Vito dalam pernyataan tertulis, Jumat (18/7/2025).
Kasus Trump menjadi contoh nyata. Dalam laporan medis yang disampaikan Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, pembengkakan pada kaki Trump ditemukan saat ia menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Hasilnya menunjukkan tanda-tanda CVI. Meskipun kondisi ini bukan penyakit yang mendadak mematikan, tapi jika dibiarkan bisa mengganggu kualitas hidup.
Vito menambahkan, selain kurang bergerak, risiko CVI juga meningkat pada orang yang pernah mengalami pembekuan darah di kaki, lansia, dan mereka yang terlalu lama bed rest karena sakit atau operasi. Pencegahan terbaik? Bergerak. Terutama dengan jalan kaki.
Di Jakarta, warga diajak untuk tidak diam saja. Melalui program “Jakarta BERJAGA 2.0” (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia), Pemerintah Provinsi DKI mendorong gaya hidup aktif sebagai cara menekan laju penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Program ini juga menaruh perhatian pada kesehatan mental, yang sering kali terabaikan.
Salah satu tantangan yang ditawarkan cukup sederhana: berjalan kaki minimal 7.500 langkah per hari selama 21 hari berturut-turut. Targetnya bukan cuma tubuh sehat, tapi juga pola hidup yang lebih seimbang dan berkesinambungan.
Program ini terbuka untuk siapa saja—dari ASN, pekerja swasta, guru, pelajar, komunitas, sampai tenaga kesehatan. Pendaftaran bisa dilakukan melalui aplikasi MUFIT, baik secara individu maupun kolektif. Bila mengalami kendala teknis, warga dapat menyampaikannya melalui tautan bit.ly/KendalaAppMufit_JakartaBerjaga.
Tidak harus menunggu gejala seperti Trump untuk mulai bergerak. Kaki yang sehat, aliran darah yang lancar, dan tubuh yang bugar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil setiap hari.