Rabu, April 30, 2025
No menu items!

Keutamaan Salat Malam saat Lailatul Qadar

Must Read

JAKARTAMU.COM | Setiap mukmin selayaknya bersungguh-sungguh dalam beribadah, terutama di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Mengapa? Karena di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini bukan sekadar malam biasa, melainkan malam yang penuh dengan keberkahan, kemuliaan, dan pengampunan dari Allah.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)

Bayangkan! Seribu bulan setara dengan lebih dari 83 tahun. Artinya, satu malam ini lebih utama daripada seluruh amal yang dilakukan selama umur manusia. Maka sungguh rugi orang yang melewatkan kesempatan emas ini.

Ganjaran Besar Bagi yang Menghidupkan Lailatul Qadar

Keistimewaan Lailatul Qadar bukan hanya terletak pada kemuliaannya, tetapi juga pada janji pengampunan dosa bagi siapa saja yang menghidupkan malam tersebut dengan ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari No. 1901)

Hadis ini menunjukkan bahwa bagi orang yang shalat di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan niat mengharap ridha Allah, dosa-dosa yang telah lalu akan dihapus. Maka, siapa yang tidak ingin kembali dalam keadaan suci dari dosa seperti bayi yang baru lahir?

Makna “Lebih Baik dari Seribu Bulan”

Sebagian ulama menafsirkan bahwa segala amalan yang dikerjakan pada malam itu lebih utama daripada ibadah selama seribu bulan yang tidak memiliki Lailatul Qadar. Sebagaimana dikatakan oleh An-Nakha’i:

“Amalan di Lailatul Qadar lebih baik daripada amalan di seribu bulan.” (Latho’if Al-Ma’arif, hlm. 341)

Pendapat ini juga didukung oleh Mujahid, Qotadah, dan ulama lainnya yang menjelaskan bahwa shalat, doa, dzikir, dan amalan lainnya di malam itu lebih mulia dibandingkan dengan shalat dan puasa yang dilakukan selama seribu bulan tanpa Lailatul Qadar. (Zaadul Masiir, 9/191)

Apa yang Harus Kita Lakukan di Malam Lailatul Qadar?

  1. Memperbanyak Salat Malam (Qiyamul Lail)
    Rasulullah ﷺ sendiri sangat bersungguh-sungguh dalam sepuluh malam terakhir. Diriwayatkan:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَشَدَّ مِئْزَرَهُ

“Jika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, Nabi ﷺ menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa di malam-malam ini, kita harus meningkatkan ibadah lebih dari biasanya.

  1. Membaca Al-Qur’an dan Berzikir
    Malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1)

Oleh karena itu, perbanyaklah membaca, memahami, dan merenungkan Al-Qur’an pada malam-malam ini.

  1. Memperbanyak Doa, Terutama Doa yang Diajarkan Rasulullah ﷺ
    Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Rasulullah, jika aku tahu bahwa malam itu adalah Lailatul Qadr, doa apa yang harus aku baca?” Nabi ﷺ menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi No. 3513)

  1. Bersedekah dan Berbuat Baik
    Jika kita ingin meraih pahala lebih baik dari seribu bulan, maka perbanyaklah bersedekah. Para ulama menjelaskan bahwa sedekah di malam Lailatul Qadr memiliki nilai pahala yang luar biasa karena dilipatgandakan oleh Allah.

Malam Lailatul Qadr adalah kesempatan emas yang Allah berikan kepada kita. Tidak ada jaminan kita akan bertemu Ramadhan berikutnya. Maka, jangan sia-siakan malam ini dengan kesibukan duniawi. Berusahalah untuk menghidupkannya dengan ibadah, doa, dan dzikir.

Semoga Allah memberikan kita taufik untuk bertemu dengan Lailatul Qadr, menerima amal ibadah kita, serta menjadikan kita hamba yang selalu bersemangat dalam mencari ridha-Nya. Aamiin.

Dimudahkan Taat, Disulitkan Maksiat

SAAT malam lengang menutup luka,kulihat hidupku hanyalah sisa rahmat-Nya.Dosa-dosa seharusnya berbau busuk nan pekat,tapi tertutup rapi oleh kasih yang...
spot_img

More Articles Like This