JAKARTAMU.COM | Israel tak pernah malu kembali unjuk gigi dalam hal kekejaman. Kali ini, dari balik tembok-tembok penjara Gilboa yang dingin dan kelam. Israel yang mengklaim diri sebagai negara demokrasi, melakukan penyiksaan dengan cara-cara yang tak berperikemanusiaan, menorehkan luka-luka baru bagi tahanan Palestina.
Komisi untuk Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina pada Minggu (4/5/2025) kemarin melaporkan bahwa kondisi di penjara Gilboa telah berubah menjadi neraka di bumi. Tempat itu adalah bukti nyata bahwa keadilan dan kemanusiaan bukanlah nilai yang dianut oleh rezim Zionis. Penggerebekan brutal yang dilakukan oleh unit khusus Israel disertai anjing polisi yang agresif, menjadi bukti nyata kekejian mereka. Bayangkan, anjing-anjing itu dilepaskan untuk menerkam tahanan yang tidak berdaya, merobek-robek tubuh mereka dengan gigi tajam yang haus darah.
Para tahanan tak hanya mengalami kekerasan fisik. Banyak di antara mereka yang menderita sakit, namun tak mendapat perawatan medis yang layak. Wabah kudis yang meluas di penjara merupakan ironi menyakitkan, mengingat Israel membanggakan sistem kesehatan yang canggih. Namun, untuk tahanan Palestina, penyakit ini justru digunakan sebagai alat siksa. Mereka yang sakit dibiarkan menderita, kulit mereka terkelupas, tubuh mereka gemetar, sementara para algojo Israel hanya tertawa sinis menyaksikan penderitaan itu.
Ibrahim Al-Ramadi, pemuda 23 tahun dari Sheikh Jarrah, merupakan contoh nyata dari perlakuan biadab Israel. Ia menderita migrain kronis dan penyakit jantung bawaan, namun tak diberi akses pengobatan. Ia terpaksa menelan pil pahit penderitaan, sementara para algojo Israel berpesta pora dengan kekejaman mereka.
Nasser Ba’ara, tahanan berusia 29 tahun dari Nablus, mengalami patah tulang rusuk dan memar yang meluas akibat pemukulan brutal. Tubuhnya remuk, namun tak ada secarik pun simpati yang terpancar dari mata-mata algojo Israel. Bagi mereka, kesakitan para tahanan Palestina hanya merupakan hiburan semata.
Seruan intervensi internasional yang dilontarkan Komisi adalah teriakan pilu bagi dunia untuk membuka mata. Sudah selama ini, dunia berdiam diri menyaksikan perlakuan biadab Israel terhadap tahanan Palestina. Kapan dunia akan berani berdiri tegas dan menghentikan kekejaman rezim Zionis yang terus berulang ini?
Sumber : WAFA