JAKARTAU.COM | Perjalanan mudik sering kali menjadi momen yang penuh cerita, terutama bagi mereka yang berada jauh di luar negeri. Seorang mahasiswa internasional asal Indonesia membagikan pengalaman perjalanan panjangnya dari Amerika Serikat hingga kembali ke kampung halaman sebelum akhirnya melanjutkan studinya di Manila, Filipina.
Perjalanan Dimulai: Dari Kansas ke Jakarta
Awal perjalanan dimulai dari Greatbend, Kansas, sebuah kota kecil tanpa fasilitas bandara. Untuk mencapai penerbangan internasional, mahasiswa ini harus menempuh perjalanan darat selama empat jam menuju Wichita. Tantangan pertama pun datang, badai salju menghadang sepanjang perjalanan. Namun, dengan tekad kuat, ia berhasil sampai di Wichita dan melanjutkan penerbangan menuju Chicago.
Dari Chicago, perjalanan panjang berlanjut menuju Tokyo. Transit di Jepang menjadi kesempatan berharga karena mahasiswa ini sudah memiliki visa Jepang. Ia pun menyempatkan diri untuk keluar dari bandara dan menikmati kawasan Shibuya sebelum melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
Singgah di Kampung Halaman Sebelum Kembali ke Perantauan
Setelah tiba di Jakarta, perjalanan masih berlanjut ke Semarang, tempat keluarganya tinggal. Meskipun hanya memiliki waktu singkat di rumah, kesempatan bertemu keluarga menjadi momen yang sangat berharga sebelum akhirnya ia harus kembali melanjutkan studinya di Manila.
Tak lama berselang, ia kembali terbang menuju Manila untuk studi dan mengurus keperluan lainnya. Hampir satu bulan penuh ia menjalani ibadah puasa di Manila. Menu sahur dan berbuka di perantauan tentu tidak sevariatif di tanah air, namun bagi mahasiswa ini, suasana Ramadan tetap terasa, terutama ketika berkesempatan menikmati buka puasa bersama di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila yang menyediakan makanan khas Indonesia secara gratis.
Mudik Kembali ke Indonesia: Rasa Lelah Terbayarkan
Setelah menyelesaikan urusannya di Manila, perjalanan kembali ke Indonesia pun ditempuh dengan rute Manila-Kuala Lumpur-Jakarta-Semarang. Akhirnya, setelah perjalanan panjang lintas negara dan benua, ia kembali berkumpul dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
Kisah perjalanan ini menggambarkan bagaimana perjuangan para perantau dalam mencari ilmu dan bekerja di luar negeri, namun tetap menjadikan pulang ke tanah air sebagai momen yang selalu dinantikan. Meskipun penuh tantangan, perjalanan mudik ini menjadi bukti bahwa tidak ada yang lebih berharga dari kebersamaan bersama keluarga.