GWYNNEVILLE, JAKARTAMU.COM | Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti ruangan Wollongong Senior Citizen Centre, 192 Gipps Road, Gwynneville, New South Wales, Australia, Sabtu (3/5/2025). Pagi itu Komunitas Jamaah Pengajian Illawara (JPI) menggelar pengajian istimewa yang dihadiri Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Ed., M.Pd., Ph.D. Bukan sekadar menjadi arena temu kangen, pengajian tersebut memperkuat identitas dan semangat dakwah Islam di tengah kehidupan diaspora Indonesia di Negeri Kanguru.
Sayuti memang hadir dalam kapasitas sebagai pribadi di sela-sela kunjungan akademiknya ke Universitas Newcastle. Didampingi sang istri, dia ke Australia untuk mengikuti sebuah konferensi internasional. Di tengah jadwalnya itu, Sayuti menyempatkan diri untuk bersilaturahim dengan komunitas Muslim Indonesia di kawasan Illawara, wilayah yang dikenal ramah dan nyaman bagi para diaspora Indonesia di selatan New South Wales.
Di tempat itu, Sayuti merasakan nostalgia yang mengharukan. Ia pernah menjalani studi magister di Universitas Wollongong pada pertengahan 2010-an dan menjadi bagian penting dari sejarah JPI. Ia dikenal aktif mengajar ngaji, menjadi sekretaris JPI, sekaligus turut menggagas pendirian Muhammadiyah Ranting Istimewa New South Wales, yang kini menjadi pilar penting dalam dakwah kultural Muhammadiyah di luar negeri.
Sayuti bersyukur dapat kembali ke komunitas yang pernah menjadi rumah spiritualnya. Ia menekankan pentingnya menjaga identitas keislaman dan keindonesiaan, terutama dalam kehidupan perantauan yang kerap menantang nilai-nilai akar budaya dan agama. “Diaspora harus menjadi duta kebaikan, sekaligus penjaga warisan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ucapnya.
Acara yang berlangsung sederhana namun sarat makna ini juga dihadiri sejumlah sesepuh komunitas, di antaranya Pak Ruslan dari Bandung, Pak Syahrif dari Padang, dan Ibu Husnah dari Jakarta. Tak ketinggalan, para mahasiswa Indonesia dari Universitas Wollongong dan sekitarnya pun turut memeriahkan suasana.
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Luqmanulhakeem Yanggi Siagian, mahasiswa asal Sutherland dan alumnus SMP Pesantren Darul Fallah Unismuh Makassar di Gowa. Suaranya yang merdu dan penuh penghayatan menambah kesakralan suasana.
JPI sendiri telah menjadi simpul penting bagi diaspora Muslim Indonesia di Illawara. Selain rutin menggelar pengajian, komunitas ini juga aktif dalam kegiatan sosial-kemanusiaan, baik dalam bentuk penggalangan dana untuk korban bencana di Indonesia maupun program berbagi makanan di lingkungan lokal. Dengan prinsip gotong royong dan semangat ukhuwah, JPI terus berupaya menjadi pelita Islam yang menebar kebaikan lintas budaya dan benua.
Laporan Haidar Fitra Siagian, PhD