Oleh Ustadz Muhammad Nashihudin MSI | Ketua Majelis Tabligh PDM Jaktim dan Anggota Majelis Tabligh PWM DKI Jakarta
KEHORMATAN dan kemuliaan seorang muslim adalah ketika mereka mampu menjaga keimanan, kesehatan dan pendidikan dalam meraih sukses dan kebahagiaan di dunia hingga akhirat.
Untuk mencapai sukses dan kebahagiaan, tentu saja hidup ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya untuk ibadah; Menuntut ilmu, berbagi pengabdian kepada Allah Subhanahu wa ta’ala (Swt), dalam bimbingan AlQur-an dan Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam (Saw).
Karena, segala amal perbuatan insan ciptaanNya, akan dimintai pertanggungjawaban pada saat digelar pengadilan di Padang Mahsyar.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْۤا اَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُوْنُوْا شُيُوْخًا ۗ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوْۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
“Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti.”
(QS. Ghafir 40: Ayat 67)
هُوَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ فَاِ ذَا قَضٰۤى اَمْرًا فَاِ نَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
“Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.”
(QS. Ghafir 40: Ayat 68)
Contoh sepanjang sejarah manusia adalah Rasulullah Saw sebagai Nabi dan Rasul yang menjadikan kehidupan sehari-hari untuk da’wah dan melayani ummat; Sehingga, mereka yang saat itu berada si lingkungan Muhammad Saw dapat merasakan indahnya ajaran Islam yang akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat nanti.
Walau pun hanya sebentar hidup Rasulullah Saw di dunia namun berdampak saat ini juga sampai akhir zaman; Bahkan sangat menentukan kehidupan di alam barzah sampai alam akhirat.
Islam adalah agama rahmatan Lil alamin sehingga dapat diterima oleh akal pikiran dan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang menyenangkan dan menggembirakan.
- Rasulullah Saw manusia biasa namun beliau diberi Wahyu
قُلْ اِنَّمَاۤ اَنَاۡ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰۤى اِلَيَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمْ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۚ فَمَنْ كَا نَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهٖ فَلْيَـعْمَلْ عَمَلًا صَا لِحًـاوَّلَايُشْرِكْ بِعِبَا دَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)
- Manusia diberikan kebebasan memilih dalam hidup, namun punya tanggung jawab
فَا عْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ ۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْۤا اَنْـفُسَهُمْ وَ اَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَ لَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَا نُ الْمُبِيْنُ
“Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.” Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 15)
- Kebaikan akan dibalasi berlipat
مَنْ جَآءَ بِا لْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَا لِهَا ۚ وَمَنْ جَآءَ بِا لسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰۤى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
“Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).” (QS. Al-An’am 6: Ayat 160)
- Kehidupan tanpa kemusyrikan
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ۗ هَلْ مِنْ شُرَكَآئِكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰ لِكُمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
“Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali).
Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu?
Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 40)
- Hadits Arbai’n ke 18: Kebaikan akan selalu terjaga.
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “
[رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik,“
(Riwayat Turmuzi, dia berkata haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
- Taqwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shalih.
- Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.
- Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia.
- Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.
Maha benar Allah dengan segala firman Nya. (*)