Senin, Mei 19, 2025
No menu items!
spot_img

Kisah Nabi Ishaq: Seperti Nabi Ibrahim, Sulit Memiliki Anak

Must Read

JAKARTAMU.COM | Cobaan yang dihadapi Nabi Ishaq ‘alaihissalam (AS) sangat mirip dengan ujian yang dialami ayahandanya, Nabi Ibrahim AS, khususnya dalam hal keturunan. Nabi Ibrahim dikaruniai seorang putra dari istrinya, Siti Sarah, ketika usianya hampir 100 tahun. Ishaq lahir pada masa kedua orang tuanya telah lanjut usia.

Sebelumnya, Nabi Ibrahim memang telah memiliki Nabi Ismail dari istrinya yang lain, Siti Hajar. Namun, kelahiran Ismail pun terjadi setelah penantian panjang. Usia Nabi Ismail dan Nabi Ishaq terpaut belasan tahun. Bahkan, Siti Sarah telah berusia sekitar 90 tahun ketika mengandung.

Suatu hari, para malaikat datang dalam wujud manusia dan bertamu ke rumah Nabi Ibrahim. Sebagai bentuk penghormatan, beliau segera menyiapkan hidangan berupa daging sapi yang dipanggang. Ketika para tamu tidak menyentuh makanan tersebut, barulah Nabi Ibrahim menyadari bahwa mereka adalah malaikat.

Para malaikat itu kemudian menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran seorang anak, yakni Ishaq. Nabi Ibrahim sangat bahagia dan bersyukur atas berita tersebut. Dari balik tirai, Sarah turut mendengarkan kabar itu. Ia sempat merasa heran karena sudah lanjut usia dan mandul.

“Isterinya berkata: ‘Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh.'”(QS. Hud: 72)

“Mereka (malaikat) berkata: ‘Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.'” (QS. Adz-Dzaariyat: 30)

Nabi Ibrahim pun merasa tenang dan bahagia. Rumahnya dipenuhi kegembiraan menyambut kehamilan Sarah. Setelah sembilan bulan, lahirlah Ishaq. Seperti halnya Ismail, Ishaq pun dididik langsung oleh ayahnya, seorang kekasih Allah. Ishaq tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, cerdas, dan berbakti kepada orang tuanya. Keluarga Nabi Ibrahim hidup dalam limpahan rasa syukur dan kebahagiaan.

Al-Qur’an tidak menceritakan secara rinci kisah Nabi Ishaq maupun kaum yang diutus kepadanya. Namun, Allah memuji Nabi Ishaq dalam beberapa ayat, antara lain dalam Surat Shaad:

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.” (QS Shaad: 45)

“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan manusia kepada negeri akhirat.” (QS. Shaad: 46)

“Dan sesungguhnya mereka di sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shaad: 47)

Nabi Muhammad ﷺ pun memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya:

“Yang mulia, putra dari yang mulia, putra dari yang mulia, putra dari yang mulia: Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim ‘alaihimus salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ujian Nabi Ishaq

Pada usia 40 tahun, Nabi Ishaq menikah dengan Rafqah binti Batu’il. Namun, ujian serupa yang pernah dialami orang tuanya kembali terulang. Rafqah ternyata mandul. Meskipun demikian, Nabi Ishaq tidak pernah berputus asa. Ia terus memanjatkan doa kepada Allah.

Sebagaimana dirinya lahir melalui keajaiban dari Allah, ia yakin keajaiban itu bisa terjadi lagi. Dengan harapan dan tawakal yang kuat, Nabi Ishaq dan istrinya terus berdoa. Setelah penantian panjang, Allah mengabulkan doa mereka. Rafqah hamil dan mengandung anak kembar: ‘Iish (atau ‘Iishuu) dan Ya’qub.

Betapa bahagianya Nabi Ishaq. Di usia senja, ia dikaruniai dua orang putra. ‘Iish dikenal sebagai nenek moyang bangsa Romawi. Sementara itu, Ya’qub—yang lahir sambil memegang tumit saudaranya—kemudian diangkat menjadi seorang rasul. Ia juga dikenal dengan nama Isra’il, karena sering bepergian di malam hari.

Kelak, dari keturunan Nabi Ya’qub lahirlah banyak nabi dan rasul. Betapa mulianya keluarga Nabi Ibrahim. Salawat dan salam tercurah untuk beliau dan keturunannya. Mereka adalah keluarga penuh kemuliaan, dari mana para nabi dilahirkan.

Tiga Konsorsium Kampus Eropa-ASEAN Terima Hibah Riset Scope-HE

JAKARTAMU.COM | Uni Eropa dan ASEAN merancang ulang lanskap kerja sama riset lintas kawasan untuk menjawab tantangan krisis iklim...
spot_img
spot_img
spot_img

More Articles Like This