Jumat, Juni 6, 2025
No menu items!

Menjalin Hubungan Terbaik dengan Allah

Must Read

HUBUNGAN antar manusia bisa berubah, Bahkan dengan sahabat yang paling akrab sekali pun hubungan bisa renggang tanpa sebab yang kita mengerti. Tapi ada satu hubungan yang tidak berubah, tidak mengecewakan, dan tidak menyisakan luka. Itulah hubungan manusia dengan Allah. Hubungan ini tak menuntut banyak hal, hanya keikhlasan, ketulusan, dan kesungguhan dalam menaati-Nya.

Dalam hidup, kita sering merasa kehilangan arah ketika hubungan sosial kita berguncang. Teman yang dulu dekat menjauh. Orang yang dulu mengasihi kini bersikap dingin. Kita bertanya-tanya, “Apa salahku?” Tapi tidak semua perubahan itu buruk. Kadang Allah sedang membersihkan lingkungan kita dari hubungan yang tak lagi menguatkan iman. Kadang, itu adalah panggilan halus dari-Nya agar kita kembali berlabuh hanya pada-Nya.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

﴿وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًۭا ۝ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ﴾

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Thalaq: 2–3)

Hubungan dengan Allah adalah satu-satunya hubungan yang ketika kita memperbaikinya, semua urusan dunia akan ikut membaik. Ia adalah tempat kembali yang tidak menghakimi, tidak menghindar, tidak membandingkan, dan tidak meninggalkan. Bahkan ketika kita berdosa, Dia masih membuka pintu seluas langit untuk kembali.

﴿قُلْ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ﴾

“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

Manusia bisa berubah sikap dalam semalam. Hari ini mengagumi, esok mencaci. Tapi Allah tidak pernah berubah. Jika hari ini kita sujud dengan tulus, maka cinta-Nya akan turun. Jika esok kita tersandung dosa, pintu-Nya tetap terbuka. Allah bukan seperti manusia yang mencintai karena rupa atau materi. Dia mencintai karena iman.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَىٰ صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَىٰ أَجْسَادِكُمْ، وَلَٰكِنْ يَنْظُرُ إِلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ»

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan jasad kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Jangan bersedih jika hubungan dengan manusia tak lagi hangat. Mungkin itu cara Allah mendidik kita agar tidak menggantungkan hati kepada siapa pun selain-Nya. Mungkin itu jalan untuk mengenal bahwa kebahagiaan sejati tidak lahir dari perhatian makhluk, tapi dari kedekatan dengan Sang Khalik.

Hubungan dengan Allah adalah hubungan yang tidak pernah membuat kita merasa gagal. Ketika kita kalah di dunia, tapi tetap taat kepada Allah, maka di sisi-Nya kita tetap menang. Ketika orang-orang menjauh tapi kita tetap bertahan di atas shalat dan sabar, maka kedekatan Allah lebih dari cukup.

﴿فَإِنِّى قَرِيبٌۭ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ﴾

“Sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Di saat hubungan sosial kita goyah, justru itulah saat terbaik untuk memperkuat ikatan dengan Allah. Teruslah istiqamah, meski sendirian. Teruslah berjalan di atas jalan lurus, meski tak disambut. Karena yang paling penting bukan siapa yang bersamamu di dunia, tetapi siapa yang menanti di akhirat.

Imam Ibnul Qayyim pernah berkata, “Ketika hatimu bersih, maka Allah akan menjadi sahabatmu, meski seluruh dunia memusuhimu. Tapi jika hatimu kotor, maka tidak ada yang akan menyelamatkanmu, bahkan jika seluruh dunia memujimu.”

Hubungan dengan Allah tidak pernah membuat luka. Ia tidak pernah menuntutmu jadi sempurna, tapi selalu memanggilmu untuk terus kembali. Dan setiap langkah menuju-Nya, selalu bernilai pahala.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«وَمَن تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَمَن تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَمَنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً»

“Barang siapa mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Barang siapa mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Barang siapa datang kepada-Ku berjalan, maka Aku akan datang kepadanya berlari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, jika hubunganmu dengan manusia sedang guncang, jangan buru-buru merasa hancur. Mungkin itu tanda agar kau kembali pada hubungan yang paling aman, terpercaya, dan tidak pernah berubah: hubungan dengan Allah. Sebab, dalam hubungan itu tidak ada derita, tidak ada kecewa, tidak ada konflik. Yang ada hanya cinta yang tak bersyarat, dan ketenangan yang tak tergantikan. (*)

Muhammadiyah Capital, Masa Depan Kemandirian Ekonomi Persyarikatan

Oleh Lambang Saribuana | Ketua Lazismu DKI Jakarta PADA era globalisasi seperti saat ini, tantangan ekonomi dirasa semakin berat dan ...
spot_img
spot_img

More Articles Like This