Selasa, Mei 13, 2025
No menu items!

Sahabat Sejati, Lentera Hati

Must Read

DI antara riuh dunia yang penuh puja,

Ada satu jiwa yang diam-diam menjaga.

Bukan yang datang kala tawa berbunga,

Tapi yang setia saat luka tak reda.

Ia tak banyak berkata manis,

Namun bisunya menyiram tangis.

Ia tak mengeluh saat harus memberi,

Karena kasihnya lahir dari nurani suci.

Sahabat sejati bukan yang memuja dalam keliru,

Tapi yang menegur saat nurani beku.

Ia rela jadi cermin yang tak selalu bening,

Asal hatimu tetap berjalan di jalan yang hening.

Tak selamanya ia duduk di sampingmu,

Kadang ia pergi karena taat pada Tuhannya dulu.

Ia tahu perpisahan kadang lebih mulia,

Dari kebersamaan yang menyesatkan jiwa.

Ia tidak menjual persahabatan demi sanjungan,

Tak pula menukar nasihat dengan tepukan.

Ia hadir untuk menyelamatkanmu dari jurang,

Bukan mengiyakan dosa demi tenang.

Tapi, kita sering silau oleh pujian semu,

Hingga lupa pada yang tulus dan jujur itu.

Kita abaikan teguran yang lembut menguatkan,

Lalu merindukannya saat ia menghilang dalam diam.

Wahai jiwa, peluklah sahabat yang jujur itu erat,

Ia lebih berharga dari emas yang kau angkat.

Sebab bila ia pergi, tak mudah ditemukan lagi,

Dan sesal akan datang, membungkam sunyi hati.

Sahabat sejati, bukan hanya tentang bersama,

Namun tentang saling menggenggam menuju Surga.

Ia bukan penumpang tawa di perjamuan dunia,

Tapi penuntunmu kala iman mulai meraba-raba.

Peganglah erat, jangan sekali mengabaikan,

Sebab ia adalah rahmat, bukan sekadar perkenalan.

Dan ketahuilah: memutus silaturahmi menutup pintu langit,

Namun sahabat sejati membuka gerbang rahmat yang legit.

Tantangan Paling Sulit untuk Bersikap Wara’

DALAM kehidupan ini, seringkali kita merasa telah banyak beramal, menghindari maksiat besar, dan menjauhi perbuatan tercela. Namun, ketika datang...
spot_img
spot_img

More Articles Like This