Selasa, Mei 6, 2025
No menu items!

Rehat

PUISI: Doa, Mahkota Agung, dan Saat Beramal

Doa di Pagi Kamis Di fajar Kamis yang bening cahaya,kulangitkan syukur tanpa jeda,Alhamdulillah, wa syukurillah—atas napas, atas nikmat yang tak pernah lelah. Semoga sisa umur dilimpah berkah,bagai embun yang jatuh tanpa resah.Diberi sehat, dalam raga yang tabah,dilindung rahmat yang tak...

CERPEN: Ujian Terakhir Bu Sri

DI sebuah ruang kelas yang kini sunyi, Bu Sri duduk di hadapan layar komputer. Matanya menyipit, mencoba menyesuaikan pandangan pada font-font kecil yang menari di layar soal. Tangan kanannya menggenggam mouse, gemetar. Bukan karena udara dingin dari pendingin ruangan,...

PUISI: Malam Pertama, Kelalaian, dan Tertutup Debu

Malam Pertama di Rumah Sunyi (Renungan Barzakh) Malam itu tak bersahabat,Tak ada peluk, tak ada hangat,Sunyi menikam tanpa suara,Hanya tanah yang menatap hampa. Di situlah aku terbaring bisu,Dipisah dari dunia yang semu,Tak lagi kudengar tawa si buah hati,Tak kurasa lagi sentuhan istri. Tiada...

Refleksi Diri: Mengapa Setelah Ramadan Aku Kembali Seperti Ini?

SEMALAM aku tertidur pulas. Tidak seperti malam-malam sebelumnya di bulan Ramadan, saat aku berusaha bangun lebih awal untuk sujud dan berdoa. Sekarang? Qiyamullail terasa begitu berat. Bahkan witir satu rakaat pun terlewat. Dulu, aku begitu semangat mengejar ridha-Nya, menahan...

PUISI: Doa Selasa, Dikejar Mati, Bukan Dunia, dan Catatan Tak Pernah Lalai

Doa Pagi di Hari Selasa Ya Allah, Sang Pengasih tiada tanding,Yang kasih-Mu mengalir bening tak henti mengalun,Di pagi Selasa yang teduh dan hening,Kami menadahkan tangan dengan hati yang terundun. Limpahkan ilmu-Mu yang luas membahana,Agar kami paham, bijak, dan tak terpedaya,Berikan rezeki-Mu...

Resensi: Mengungkap Misteri Timur Indonesia lewat Catatan Henry O. Forbes

BUKU ini adalah jendela langka menuju lanskap timur Indonesia pada akhir abad ke-19, ketika wilayah tersebut masih menjadi misteri bagi dunia luar. Melalui ekspedisinya selama lima tahun, Henry O. Forbes menyuguhkan laporan yang tak hanya ilmiah, tapi juga sarat...

Doa di Ambang Senin

YA Allah… Ya Rahman… Ya Rahim, hembuskan Senin ini dengan angin yang sejuk dan berlimpah rahmat. Buka pagi kami dengan cahaya keberkahan, tuliskan jejak kami dalam tinta barokah-Mu yang tak pernah surut. Ya Rabb, tuntun langkah kami melintasi liku dunia, mudahkan segala yang tampak...

Puisi: Perisai yang Hilang, Darah yang Mengalir

DI langit Gaza, azan pun bergetar, dibalut dentuman, duka yang membakar. Ramadhan pun tak lagi bersinar, karena darah suci menggenang di altar. Reruntuhan adalah sajadah mereka, doa dipanjat dalam kelam luka. Jasad para syuhada berserak di jalan, sementara dunia membisu, seolah tak kekenyangan. Tak cukup tangis, tak...

CERPEN: Manusia Perak dan Anak Kecil dari Cahaya

NENEK Mumun berdiri mematung di perempatan jalan, tubuhnya mengilat perak di bawah sengatan matahari siang. Cat murahan seharga tiga puluh lima ribu rupiah telah menutupi keriput dan kulit cokelat kehitamannya. Ia tidak lagi tampak sebagai perempuan tua biasa,...

CERPEN: Sepiring Nasi dan Mimpi yang Tak Selesai

PAGI itu sunyi. Angin berembus pelan, membawa aroma tanah basah yang baru saja disiram embun. Di sudut sebuah gang sempit, seorang perempuan duduk mematung. Ia memeluk tubuhnya sendiri, menatap langit yang mulai biru pucat. Tangannya yang kasar menggenggam selembar...

PUISI: Sabtu Pagi, Benci Membara, Sandiwara, dan Jalan Berliku

Doa di Pagi Sabtu Ya Allah, di pagi yang damai ini,Ampunilah dosa yang membebani.Dosa kami, ayah dan ibu,Serta saudara yang setia bersatu. Karuniakan umur yang penuh makna,Sehat, selamat dalam cahaya.Tunjukkan jalan yang lurus terang,Jalan yang Engkau ridhai, tenang. Jadikan syukur menghias...

Kisah Sufi: Kebijaksanaan yang Diperjualbelikan

JAKARTAMU.COM | Ada seorang bernama Saifulmuluk yang mempergunakan sebagian hidupnya untuk mencari kebenaran. Dibacanya semua buku tentang kebijaksanaan kuno yang bisa didapatnya. Orang itu pun mengadakan perjalanan ke setiap negeri untuk mendengar pengajaran dari para guru kerohanian. Siang hari...

PUISI: Doa Jumat, Pelita Kebenaran, Tawakal, dan Tobat

Doa di Hari Jumat Ya Rabb, di hari Jumat yang suci,Kami bersimpuh dalam harap dan ngeri,Dosa menumpuk, langkah tersesat,Namun rahmat-Mu luas tak terbatas. Untuk ayah, untuk ibu,Untuk saudara dan sahabat setia,Limpahkan berkah di sisa usia,Sehat, bahagia dalam ridha-Mu. Tuntunlah kami di...

Kisah Sufi Abdul Qadir Al-Jilani: Orang yang Waktunya Keliru

JAKARTAMU.COM | Pada zaman dahulu, ada seorang saudagar kaya yang tinggal di Baghdad. Ia mempunyai sebuah rumah besar, tanah yang luas dan sempit, dan puluhan kapal yang berlayar ke Hindia mengangkut berbagai muatan berharga. Ia telah mendapatkan kekayaan tersebut...

CERPEN: Godaan Terbesar

PENGUSAHA sukses sekaligus pejabat politik ternama, Arya Wirawan, memiliki segalanya—kekayaan, jabatan, dan keluarga harmonis. Namun, di balik citra sempurna itu, ada godaan yang terus menghantuinya: seorang selebgram bernama Nadira Laras. Arya selalu percaya bahwa kunci sukses adalah fokus dan disiplin....

Begundal van Karawang (20-Tamat): Jejak Darah di Karawang

MATAHARI senja menggantung di langit barat, memantulkan warna jingga kemerahan di atas sawah-sawah luas Karawang. Loekas Kustaryo berdiri di tepi sungai kecil, memandang jauh ke arah desa-desa yang kini hanya menyisakan puing dan luka. Berita tentang pembantaian Rawagede telah sampai...

CERPEN: Bayangan di Balik Ingatan

RESEPSI pernikahan di bulan Syawal itu dipenuhi gelak tawa dan canda tawa para tamu. Di antara para undangan, sekelompok anak muda sibuk bercengkerama, berbagi cerita lama yang penuh kenangan. Salah seorang dari mereka, Rizal, tiba-tiba menghentikan langkahnya saat...

PUISI: Jembatan Jiwa, Hati yang Berbicara, Penuh Berkah, dan Tak Tergoyahkan

Silaturahmi, Jembatan Jiwa Mabruk! Teriring salam nan suci,Silaturahmi, cahaya abadi.Tak perlu harta, tak perlu mahkota,Cukup berkunjung, berjumpa mesra. Langkah ringan mengetuk pintu,Senyum terhampar, hati pun bersatu.Dalam genggaman, doa tertuang,Bahagia mengalir, tiada berkurang. Di tiap sapa, umur bertambah,Di tiap tawa, luka pun lelah.Bersama...

Begundal van Karawang (19): Serangan Fajar di Tambun

FAJAR masih malu-malu menyingsing ketika Loekas dan pasukan kecilnya bersiap di tepian rawa Tambun. Dinginnya udara bercampur dengan aroma tanah basah yang menyelimuti ladang-ladang kosong di sekitar mereka. Kyai Haji Noer Alie berdiri tegap di tengah lingkaran pejuang. Wajahnya tenang,...

Begundal van Karawang (18): Menyusup ke Bekasi

BRAK! BRAK! BRAK! Suara gebrakan keras menggema di pintu depan rumah Pak Karim. Di luar, derap sepatu pasukan Belanda terdengar jelas, disertai perintah dalam bahasa yang kasar. "Dalam nama Ratu Belanda, buka pintu atau kami dobrak!" Pak Karim menatap Loekas dan kelompoknya...

PUISI: Pagi, Kian Redup, Tawakal, dan Tobat yang Hakiki

Doa di Pagi Rabu Di pagi Rabu yang bercahaya,kuangkat tangan penuh doa,Ya Allah, ampunilah kami semua,juga keluarga dan sahabat tercinta. Berilah umur yang bermanfaat,keselamatan, sehat yang afiat,tunjukkan jalan lurus nan terang,jalan yang Kau ridhoi sepanjang zaman. Jadikan kami hamba bersyukur,tak lalai atas...

PUISI: Doa, Tanda Puasa Diterima, di Langit Gaza, Saksi Daging dan Tulang

Doa di Hari Selasa Ya Rabb, di pagi ini kupanjatkan rindu,Pada-Mu yang Maha Lembut, Maha Tahu.Limputkan ilmu yang membawa berkah,Seperti hujan yang basahi bumi gersang,Menyuburkan akal, mencerahkan kalbu. Rizki halal mengalir, tak pernah sirna,Layaknya sungai yang setia menuju muara.Tanpa debur curang,...

PUISI: Kecupan Cinta, 12 Rakaat, dan Kebenaran

Kecupan Cinta Saat fajar merekah di ufuk timur,Angin berbisik lirih penuh syukur.Seutas senyum, sekejap mesra,Sebuah kecupan, sejuta makna. Ciuman hangat sebelum berpisah,Bukan sekadar ritual tanpa arah.Ia tenangkan jiwa yang gelisah,Menjadi pengingat dalam langkah. Pada dahi sang buah hati,Kecupan ibu bagai mentari.Menyalakan semangat...

PUISI: Doa, Hijrah Hati, Bersiap Pergi, dan Negeri yang Kekal

Doa di Pagi Ahad Dalam cahaya pagi yang lembut berseri,terbit harapan di hati nurani.Ya Allah, pemilik langit nan luas,dengar doa hamba, leburkan gelisah. Muliakan saudara yang membaca pinta,lapangkan dada, jernihkan jiwa.Sehatkan raga, kuatkan langkah,bimbinglah dalam ridha dan berkah. Bahagiakan rumah dengan kasih...

Begundal van Karawang (17): Buronan Nomor Satu di Batavia

LANGIT Batavia masih diselimuti asap sisa kebakaran dari sabotase di Stasiun Jatinegara. Kabar tentang kehancuran jalur logistik Belanda menyebar cepat, membuat suasana kota semakin mencekam. Patroli bersenjata memenuhi jalan-jalan utama, menelusuri gang-gang sempit, bahkan memeriksa rumah-rumah penduduk secara brutal. "Loekas...

PUISI: Doa, Tangga Menuju-Nya, Bayang Kebenaran, di Ujung Lidah

Doa di Pagi Sabtu Ya Allah, di fajar yang suci,Kami bersimpuh, memohon kasih-Mu abadi.Ampuni dosa, luruhkan lara,Bagi kami, orang tua, dan saudara sebangsa. Berilah umur yang bermanfaat,Langkah yang selamat, jiwa yang sehat.Tuntunlah kami di jalan cahaya,Yang Engkau ridhoi, yang Engkau...

Begundal van Karawang (16): Sabotase di Stasiun Jatinegara

HUJAN masih turun rintik-rintik ketika Loekas Kustaryo dan pasukannya bergerak cepat meninggalkan rumah persembunyian mereka di Jatinegara. Langkah mereka harus secepat kilat, sebab pasukan Belanda sudah bergerak dari arah timur. Cahaya lampu kendaraan patroli mulai terlihat di kejauhan, menyapu...

Kisah Sufi: Orang yang Hidupnya Tak Terpahami

JAKARTAMU.COM | Pada zaman dahulu, ada seorang benama Mojud. Ia hidup di sebuah kota kecil dan bertugas sebagai seorang pegawai rendahan, dan tampaknya kelak ia akan menjabat sebagai Pengawas Timbangan dan Ukuran. Pada suatu hari, ketika ia sedang berjalan-jalan melewati...

PUISI: Doa Jumat, Maaf Hari Raya, Bayang Kafan yang Tersembunyi

Doa di Hari Jumat Di hari Jumat yang penuh cahaya,kupanjatkan doa dengan rasa setia.Ampunilah dosa yang membelenggu,kami, keluarga, dan sahabat yang satu. Karuniakan umur yang bermanfaat,sehat wal afiat, jauh dari mudarat.Tunjukkan jalan yang lurus nan suci,jalan ridha-Mu, cahaya abadi. Jadikan syukur...

Kisah Sufi: Si Tolol dan Unta yang Sedang Makan Rumput

JAKARTAMU.COM | Seorang tolol memperhatikan seekor unta yang sedang makan rumput. Katanya kepada unta itu, "Tampangmu serba janggal. Mengapa begitu?" Unta menyahut, "Dalam menilai kesan yang tampak, kau mengaitkan kesalahan dengan hal yang menentukan bentuk. Berhati-hatilah tentang hal ini! Jangan...
- Advertisement -spot_img

Latest News

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Pendidikan dari Malaysia

KOTA BARU, JAKARTAMU.COM | Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menerima Anugerah Khas Tokoh Pendidikan Keusahawanan dari...